Kapolres Malang Sampaikan Permohonan Maaf pada Korban Tragedi Kanjuruhan di Munas Aremania
Putu Kholis menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Putu Kholis menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
- Unik, Kapolres Serang Beri Hadiah Domba Untuk Anggotanya yang Pensiun 'Bapak Mau Kembali Ke Masyarakat, Saya Kasih yang Jantan'
- 2 Perwira Polres Banyuasin Beserta 2 Istrinya Diduga Menganiaya Korban Pelecehan di Palembang
- Kapolres Rokan Hulu Berikan Arahan kepada KPPS: Jangan Melakukan Kecurangan Apapun
- Kapolresta Pekanbaru Ajak Semua Tokoh Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu
Kapolres Malang Sampaikan Permohonan Maaf pada Korban Tragedi Kanjuruhan di Munas Aremania
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada para korban Tragedi Kanjuruhan dan Aremania di Musyawarah Nasional (Munas) Aremania Utas.
Dia menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Ia juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh perwakilan Koordinator Aremania yang hadir dalam Munas tersebut.
"Saya selaku pimpinan tertinggi Polres Malang sekali lagi di hadapan bapak dan ibu sekalian mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya musibah tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022," ujar AKBP Putu Kholis dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/6).
Dia menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Aremania Utas yang digelar di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Karangploso, Kabupaten Malang.
Munas supporter digelar dua hari yakni pada Sabtu dan Minggu (2-3/6/2024) dengan tujuan memilih Presidium Aremania dan merintis langkah maju untuk menjadikan suporter pendukung Arema FC memiliki organisasi yang lebih terstruktur.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Bupati Malang HM Sanusi, Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga, serta Penjabat Walikota Malang Ir Wahyu Hidayat. Tidak kurang dari 1.000 suporter setia Arema FC, Aremania.
Kholis menegaskan sikap Polres Malang yang selalu mengenang tragedi tersebut dan menunjukkan keberpihakannya kepada keluarga korban serta suporter Aremania. Ia juga menekankan pentingnya langkah-langkah progresif untuk menjalin komunikasi dengan keluarga korban dan Aremania.
Untuk menunjukkan komitmen tersebut, dia mengungkapkan, pihaknya siap untuk menjalin kemitraan dengan keluarga korban Kanjuruhan dan Aremania.
"Kami dari Polres Malang sudah menyiapkan konsep MoU antara kami, rekan-rekan Aremania, dan keluarga korban Kanjuruhan untuk nanti kita dapat menghidupkan kembali dan memulihkan situasi atmosfer, semangat, dan olahraga persepakbolaan di Malang," pungkasnya.
Munas tersebut memiliki agenda utama memilih tujuh dari sembilan calon yang akan menjadi presidium. Tujuh orang yang terpilih sebagai pemimpin Aremania adalah Ali Rifki, Teddy Krisna, Prayogi Emprit, Simon Zakaria, Sam Inos, Bagus Gadang, dan M. Anwar.
Sistem presidium ini disepakati oleh tim formatur gerakan Aremania Satu dan menandai kali pertama Arema FC memiliki organisasi formal. Sebelumnya, mereka hanya terbagi dalam koordinator wilayah dan komunitas.
Pemilihan yang berlangsung sekitar dua jam itu menggunakan sistem voting. Ali Rifki, mantan manajer klub Arema FC, meraih suara terbanyak dengan 150 suara. Presidium Aremania yang terpilih akan bertugas menyusun program kerja untuk masa kerja dua tahun ke depan untuk suporter Arema FC.
Lewat organisasi supporter Aremania menjadi lebih solid dan terorganisir, serta mampu mendukung Arema FC dengan lebih efektif dalam berbagai kompetisi di masa mendatang.