Kapolri Bertemu Mendikdasmen Bahas Penanganan Generasi Muda Terjerat Narkoba, Judi Online hingga Tawuran
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima kunjungan dari Menteri Pendidikan Dasar Dan Menengah (Mendikbudasmen), Abdul Mu'ti.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima kunjungan dari Menteri Pendidikan Dasar Dan Menengah (Mendikbudasmen), Abdul Mu'ti. Kapolri dan Mendikdasmen membahas sejumlah ancaman bagi generasi muda, di antaranya narkoba hingga judi online.
"Tentunya kami tadi membicarakan banyak hal terkait dengan ancaman terhadap generasi muda, mulai dari masalah narkoba, terkait dengan masalah judi online yang sekarang ini sedang menjadi perhatian, juga permasalahan-permasalahan kenakalan, tawuran dan sebagainya, termasuk juga bagaimana mendidik wilayah-wilayah yang menjadi remote area seperti misalkan Papua," kata Sigit di Mabes Polri, Selasa (12/11).
- Kapolri Tegaskan Siap Mundur dari Jabatannya Jika Terbukti Terlibat Judi Online, Simak Fakta Selengkapnya
- Meutya Hafid Blak-blakan di Depan DPR: Judi Online Banyak Sasar Pegawai Pemerintahan hingga Kader Parpol
- Dapat Izin Prabowo, Kapolri: Kita Potong Mata Rantai Judi Online di Komdigi
- Kawal Asta Cita Prabowo, Jenderal Polri Perintahkan Anak Buah Sikat Praktik Judi Online!
Sigit menyatakan siap bekerjasama dengan pemerintah dalam membentuk generasi muda yang lebih baik. Polri nantinya akan turun ke lapangan untuk memberikan pembinaan terhadap siswa melalui program 'Polisi Mengajar'.
Program tersebut hingga kini telah berlangsung seperti di Papua. Lewat program itu, Polri berkontribusi dalam membangun pendidikan siswa.
"Di wilayah Papua yang selama ini kita juga memiliki program polisi mengajar, beliau juga memberikan ruang untuk skill kita bisa ditingkatkan. Sehingga kemudian program kita untuk Papua, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan juga tentunya kejahteraan masyarakat Papua melalui program-program pemerintah bisa berjalan dengan baik," jelas Sigit.
Kerja Sama Membangun Pendidikan
Di saat yang bersamaan, Abdul Mu'ti mengatakan diskusinya bersama Kapolri yakni ingin membangun kerja sama dalam membangun dan menciptakan lemabaga pendidikan yang aman dan nyaman tanpa kekerasan di dunia pendidikan.
"Kami memiliki kesepahaman dengan Bapak Kapolri terkait dengan bagaimana berbagai persoalan kekerasan yang masih saja terjadi di lembaga pendidikan itu dapat diselesaikan dengan pendekatan kekeluargaan, pendekatan musawarah atau bahasa hukumnya restoratif justice," sebut Mu'ti.
Beberapa pembahasan lainnya juga mengenai pendidikan di wilayah Tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Semua pembahasan itu akan segera dituangkan dalam MOU baru antara Mendikbudasmen dengan Polri.