Kapolri minta masyarakat tak sebar berita yang belum terverifikasi
Menghindari adanya perpecahan, Tito menegaskan masyarakat sudah sepatutnya mulai menggunakan media sosial dengan baik dan untuk hal-hal positif. "Kita sama-sama menekan dampak negatif media sosial, semua orang bisa me-upload apa saja. Karena media sosial ini tidak bertuan," tukasnya.
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengajak masyarakat menggunakan media sosial dengan bijak. Masyarakat diimbau untuk tidak sembarang membagikan berita di media sosial yang belum terverifikasi dengan benar.
"Masyarakat kita imbau untuk tidak mudah juga men-share berita yang tidak jelas," kata Tito di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (28/12).
Tito mengatakan, media sosial sejatinya digunakan untuk hal-hal yang positif. Jika media sosial digunakan untuk membagikan informasi yang salah maka bisa memicu perpecahan.
"Penggunaan media sosial banyak positifnya karena keterbukaan tapi juga banyak negatif. (Penggunaan media sosial yang negatif) Sangat dapat menyebabkan perpecahan," ujar Tito.
Menghindari adanya perpecahan, Tito menegaskan masyarakat sudah sepatutnya mulai menggunakan media sosial dengan baik dan untuk hal-hal positif.
"Kita sama-sama menekan dampak negatif media sosial, semua orang bisa me-upload apa saja. Karena media sosial ini tidak bertuan," tukasnya.
Baca juga:
Kapolri: Satu pelaku pembunuhan Pulomas meninggal kehabisan darah
Jokowi: Ingat Gus Dur ambil keputusan bilang gitu aja kok repot
Jokowi sampai Ahok hadiri Haul Gus Dur di Ciganjur
8 Pelaku aksi sweeping restoran di Solo ditetapkan jadi tersangka
Ketika kedua Jenderal ini kompak ucapkan 'Selamat Hari Ibu'
-
Siapa yang membuat klaim soal Jokowi dan Kapolri mencopot Kapolda Jabar? Video tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama @AKTUAL pada Selasa (25/6) lau, dan telah ditonton hingga lebih dari 1000 kali.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Siapa yang menulis kesan terhadap Tirto Adhi Soerjo dalam artikel "Mangkat"? Seorang anak didik Tirto Adhi Soerjo lainnya, Mas Marco Kartodikromo, menulis kesan terhadap gurunya itu melalui artikel bertajuk "Mangkat" yang dimuat di surat kabar Djawi Hisworo edisi 13 Desember 1918.
-
Kapan Soeharto hampir diracun? Di Blitar Selatan, TNI juga menggelar Operasi Trisula. Saat Itulah, Soeharto Mengaku Sempat Mau Dibunuh Dengan Racun Tikus
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976