Kapolri pastikan kondisi Tanah Karo kondusif pasca kericuhan
Penguatan telah dilakukan di Tanah Karo agar kerusuhan serupa tidak kembali meledak.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian baru saja melakukan kunjungan ke Sumatera Utara. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah kerusuhan yang sempat terjadi di Tanah Karo, Sumatera Utara. Namun kini kondisi lokasi tersebut telah kembali kondusif.
"Seperti rekan-rekan ketahui bahwa di Kabupaten Karo itu ada insiden yang berawal dari relokasi pengungsi Sinabung di Desa Lingga. Kemudian masyarakat Desa Lingga belum berkenan dengan pengungsi yang direlokasi di sana karena masalah tanah mereka yang nanti mereka merasa terdesak," katanya di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (31/7).
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Dia menambahkan, warga Desa Lingga mengharapkan agar relokasi dilaksanakan di tempat lain. Pasalnya desa yang akan dipindahkan sebanyak empat desa.
Tito menduga salah satu penyebab terjadinya kerusuhan adalah belum selesainya ditataran dialog antara warga. Alhasil saat pengembang akan membangun tempat pengungsian di sana, warga memasang pagar yang menghalangi jalan.
"Sehingga ketika akan dibuka, pagar itu kemudian dibersihkan, ditolak oleh warga, kemudian ada peristiwa alat berat yang dibakar berikut ada tenda polisi yang memang ditempatkan di sana untuk antisipasi, mengamankan situasi masyarakat yang ada resisten kemudian dibakar," terangnya.
Alhasil ada beberapa warga yang diamankan ke Polres Kabupaten Karo. Kemudian warga dari Desa Lingga mendatangi Polres untuk meminta warga yang diperiksa dikeluarkan. Namun ternyata situasi tidak berjalan dengan baik.
"Dan berakibat konflik lempar-lemparan Batu. Setelah dibubarkan dengan gas air mata oleh Polres, warga membubarkan diri. Namun kemudian ada yang meninggal dunia. Hasil pemeriksaan ada luka terbuka dibagian belakang kepala. Ini sudah diperiksa dan diserahkan kepada keluarga, hari in akan dimakamkan," kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Tito mengatakan, penguatan telah dilakukan di Tanah Karo agar kerusuhan serupa tidak kembali meledak. Dialog dengan melibatkan Polda Sumatera Utara, Dandim, Kapolres, Bupati dan DPR telah dilakukan.
"Intinya warga menghendaki relokasi itu dibicarakan kembali yang di Desa Lingga itu. Mereka memberikan saran agar relokasi pengungsi Gunung Sinabung, yang empat desa tadi, itu ditempatkan di tempat lain. Itu akan dibicarakan lebih lanjut dengan pemerintah daerah dan pusat sehingga kita harapkan titik temu, solusi, dan jalan keluarnya bagi relokasi empat desa pengungsi Gunung Sinabung ini," tutupnya.
(mdk/hrs)