Kapolri sebut satu teroris tewas bernama Basri, tangan kanan Santoso
Jasad diduga Basri ikut tewas dalam penyergapan yang dilakukan Satgas Tinombala, dia memiliki tato di belakangnya.
Tak hanya terduga Santoso, Satuan Tugas Tinombala juga berhasil menembak mati seorang teroris lainnya. Satu jenazah diduga bernama Basri, salah satu orang kepercayaan sekaligus tangan kanan Santoso.
"70 Persen Basri," ucap Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/7).
Tito mengaku yakin jenazah tersebut merupakan orang kepercayaan Santoso. Sebab, pelaku memiliki tanda berupa tato di bagian belakang tubuhnya.
"Ada tato di belakang, itu tato 2007. Mirip dengan Basri saat tertangkap," ungkap mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Sementara itu, Tito mengungkapkan aparat yang bertugas di belantara Poso tersebut sengaja tidak memburu tiga pelaku lain, dua di antaranya perempuan karena mereka tidak bersenjata. Sedang dalam setiap operasi, petugas hanya mencari sosok yang dianggap berbahaya.
"Enggak kena (tembak), hanya ikut-ikutan saja, namanya dalam operasi dan kebetulan yang terdepan dari TNI, jadinya namanya kontak tembak. Otomatis mencari yang paling berbahaya, yaitu memegang senjata," paparnya.
Baca juga:
Kapolri Tito: 90 Persen yang ditembak Santoso
Kepala BIN sebut teroris tewas ditembak 90 persen Santoso
Mengenal pasukan Kostrad yang tembak mati teroris diduga Santoso
Identitas 3 wanita yang lolos saat baku tembak, ada istri Santoso
Polisi kerahkan helikopter permudah evakuasi jenazah terduga Santoso
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Bagaimana Tirto Adhi Soerjo menyuarakan kecamannya pada pemerintah kolonial? Melalui surat kabarnya, Tirto melakukan propaganda berisi kecaman-kecaman pada pemerintah kolonial Hindia Belanda.