Kapolri sudah kantongi dalang penipuan kasus WNI haji Filipina
Tim penyidik telah diberangkatkan ke Manila, Filipina sejak 10 hari lalu.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan telah melakukan pemeriksaan terhadap 168 WNI korban haji ilegal yang akan dipulangkan ke Indonesia. Pemeriksaan tersebut dilakukan saat penyidik berada di Manila, Filipina untuk mengusut kasus penipuan haji ilegal dengan total korban 177 calon jemaah haji ini.
"Sudah, sebagian besar sudah diperiksa. Tim kita ada di Manila," kata Tito usai menghadiri kampanye anti narkoba di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/9).
Tito menjelaskan dari pemeriksaan tersebut pihaknya sudah mengantongi dalang dari penipuan ini. "Sehingga kita sudah mendapatkan nama-nama siapa yang mengirimkan. Tapi nanti penetapan tersangka baru kita umumkan," jelasnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menambahkan, tim penyidik telah diberangkatkan ke Manila, Filipina sejak 10 hari lalu. Selain ke Manila, Filipina, penyidik juga disiagakan untuk melakukan investigasi di Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.
"Ini tim sudah bergerak yang ada di Kaltim, Sulsel. Sudah banyak hampir lebih dari 10 hari mereka bergerak nanti. Nanti kalau sudah ada penetapan tersangka baru akan kita sampaikan," ujarnya.
Seperti diketahui, dari 177 warga negara Indonesia yang ditahan pihak imigrasi Filipina karena memakai paspor negara itu untuk naik haji, sebanyak 168 WNI sudah bisa dipulangkan ke Indonesia.
Hal ini merupakan hasil pertemuan antara tim Kementerian Luar Negeri Indonesia dengan Kementerian Kehakiman Manila.
"Dari pertemuan pukul dua itu, hasilnya 168 sudah bisa diproses meninggalkan Manila untuk pulang ke Indonesia," ujar Menlu Retno kepada para awak media di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (31/8).
Sementara itu, mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda ini menjelaskan, sisa WNI yang berjumlah sembilan orang ditahan oleh pihak Filipina untuk proses investigasi lebih lanjut. Meski demikian, mereka diperbolehkan untuk tetap tinggal di fasilitas milik KBRI Manila.
"Yang sembilan untuk sementara tetap tinggal di Manila karena masih diperlukan beberapa informasi. Tapi bagusnya adalah selama proses pendalaman lebih lanjut di mana mereka perlu informasi dari sembilan WNI ini maka mereka diperbolehkan, diizinkan tinggal di fasilitas milik KBRI," sambung Menlu Retno.
Baca juga:
Naik AirAsia, 174 WNI kasus haji Filipina mendarat di Makassar
Kisah warga Sidrap, gagal ke Tanah Suci dan sawah terlanjur dijual
Keluarga WNI kasus haji Filipina padati Bandara Sultan Hasanuddin
168 WNI jemaah haji Filipina akan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin
168 WNI jemaah haji Filipina akan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin
Besok, calon haji yang ditahan di Filipina dipulangkan
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Kapan kepala ular raksasa tersebut ditemukan? Pasca kejadian gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala richter ini telah merusak beberapa bangunan dan salah satu sekolah hukum di kota ini. Pada proses pembongkaran ternyata pada pondasi bangunan ini ditemukan sebuah patung yang berasal dari zaman Aztec 500 tahun lalu.
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.