Kapolri tegaskan akan usut semua calon kepala daerah yang dilaporkan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui jika pihaknya tidak punya pilihan untuk menunda pengusutan perkara yang melibatkan calon kepala daerah. Terlebih, surat edaran perihal pengusutan perkara yang melibatkan calon kepala daerah ditunda sampai Pilkada rampung tidak digubris.
Sejumlah laporan perkara yang menyeret nama-nama calon kepala daerah tengah dilidik pihak Kepolisian. Bahkan, dari beberapa kasus sudah naik ke tahap penyidikan, artinya bakal ada penetapan tersangka karena ditemukannya unsur tindak pidana.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui jika pihaknya tidak punya pilihan untuk menunda pengusutan perkara yang melibatkan calon kepala daerah. Terlebih, surat edaran perihal pengusutan perkara yang melibatkan calon kepala daerah ditunda sampai Pilkada rampung tidak digubris.
"Dan itu sudah saya ingatkan pada saat kasus dilaporkan saudara Basuki Tjahaja Purnama. Kalau ini digulirkan akan membawa konsekuensi siapapun yang dilaporkan maka semua dilaporkan sama harus diproses," kata Tito di PTIK, Jakarta, Rabu (25/1).
Kasus Ahok pun berdampak pada pemilihan kepala daerah lain. Salah satunya di dua kasus yang diduga melibatkan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Sylviana Murni di Bareskrim Polri.
Kemudian, ada beberapa calon kepala daerah yang dilaporkan di Lampung. Dengan tegas Tito mengatakan untuk memproses dan tidak menghentikan laporan tersebut kepada jajarannya.
"Saya tahu di beberapa daerah sudah ada yang dilaporkan di Lampung misalnya para pihak saling melapor saya jawab jangan dihentikan proses karena preferensinya adalah kasus Ahok diajukan pada saat tahapan Pilkada yang otomatis membawa konsekuensi hukum asas equality before the law semua sama di muka hukum tidak ada bedanya," jelasnya.
Oleh karena itu, jika ada laporan masuk, Tito menginstruksikan jajarannya untuk memproses. Ditegaskan jenderal bintang empat itu, polisi tidak akan tebang pilih dalam mengusut laporan yang masuk.
"Jadi kalau ada laporan pada paslon lainnya termasuk di Jakarta ya kita proses itu konsekuensinya tidak ada penundaan," pungkas Tito.
Baca juga:
Tito soal pilkada serentak: Pro kontra hasil diamankan dengan baik
Buka rapim, Kapolri singgung kinerja anggota sampai Donald Trump
Hadiri Rapim Polri, Presiden Jokowi minta terus perbaiki kinerja
Kapolri bakal beri penghargaan buat polisi yang ungkap kasus besar
Jenderal Tito ke bandar narkoba: Melawan, ujungnya kamar jenazah
Kapolri bongkar pabrik pembuatan sabu di Pergudangan Cakung
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Mengapa ritual Tirto Mukti Rekso Bumi dianggap penting? “Sebenarnya ritual Tirto Mukti Rekso Bumi ini tak ada bedanya dengan ritual nenek moyang di masa lalu. Memberikan sesaji di tempat-tempat suci, di hutan-hutan yang dianggap angker dan sebagainya. Bukan berarti kita ingin membangkitkan hal-hal berbau kontroversi. Tapi lebih bagaimana mengemas bahwa ini adalah daya tarik yang berlatar belakang perilaku nenek moyang,”
-
Kapan Arca Buddha Bukit Siguntang ditemukan? Pada tahun 1920-an di lereng selatan bukit ini ditemukan arca Buddha bergaya Amarawati.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Di mana Arca Totok Kerot ditemukan? Lokasi arca ini berada di Desa Bulupasar Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri atau sekitar 11 kilometer selatan Petilasan Sri Aji Jayabaya yang terletak di Desa Menang.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.