Kapten Ariyanto belum bebas, ibunda sebut pemerintah pilih kasih
"Sampai kapan kami harus menunggu, ini sudah 15 hari anak saya disandera," keluhnya.
Melati Ginting (52), ibu Kapten Ariyanto Misnan (23) semakin sedih, sebab dari 10 sandera yang dibebaskan dari kelompok militan Filipina, tak ada nama anaknya. Seluruh sandera bebas itu merupakan ABK Kapal TB Brahma 12.
"Saya kecewa, kenapa pilih kasih, pemerintah tidak adil," kata Melati kepada merdeka.com di rumahnya, Perumahan Taman Narogong Indah, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Minggu (1/5).
Ia mengatakan, seharusnya pemerintah membebaskan seluruh sandera yang ditawan kelompok militan Abu Sayyaf. Dengan masih adanya tawanan, ia semakin khawatir dengan kondisi anaknya di Filipina.
"Apalagi sekarang tentara Filipina sedang menyerang Abu Sayyaf. Saya takut terjadi apa-apa dengan anak saya di sana," ujar Melati.
Melati mengaku sudah capek ngomong melalui media massa. Soalnya, hingga saat ini baik pemerintah maupun perusahaan tak memberikan kabar mengenai perkembangan pembebasan.
"Yang disandera itu anak manusia, bukan anak sembarangan. Coba bayangkan bila anak pejabat pemerintah yang disandera, pasti merasakan apa yang saya rasakan," ucap Melati.
Melati mengaku sudah beberapa kali mencoba menghubungi pihak perusahaan. Namun, sayangnya tak mendapatkan respon. Sejumlah pegawai di perusahaan anaknya bekerja sibuk dengan rapat.
Karena itu, ia meminta agar pemerintah menekan perusahaan agar memberikan tebusan. Sehingga, anaknya segera dibebaskan, menyusul 10 ABK yang telah bebas pada hari ini.
"Sampai kapan kami harus menunggu, ini sudah 15 hari anak saya disandera. Sudah cukup lama bagi saya," katanya.
Kapal TB Henry dibajak oleh kelompok militan Abu Sayyaf pada 15 April 2016 silam. Dari 10 ABK yang ada, enam di antaranya lolos dari sergapan kelompok militan tersebut, sementara 4 ABK berhasil dibawa pembajak, dan meminta tebusan sekitar Rp 14,5 miliar.
Baca juga:
10 WNI yang dibebaskan kelompok Abu Sayyaf tiba di Lanud Halim
10 WNI yang disandera akan disambut Menlu dan Panglima TNI
Bayu bebas dari tangan Abu Sayyaf, keluarga gelar zikir
10 WNI yang dilepas Abu Sayyaf dipulangkan pakai pesawat Surya Paloh
Keluarga sujud syukur dapat kabar 10 WNI dibebaskan Abu Sayyaf
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Bagaimana cara orang tersebut pamit dari grup WA Islami? Asalamualaikum. Halo teman-teman, dengan ini saya mengajukan izin untuk keluar dari grup. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, baik itu disengaja maupun tidak. Semoga sukses selalu untuk kalian semua! Wasalamu'alaikum.
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Siapa yang memimpin TNI saat menghadapi Agresi Militer Belanda? Kala itu kekuatan TNI sangat terbatas dalam menghadapi Agresi Militer Belanda. Rakyat Indonesia akhirnya turun tangan membantu TNI hingga munculah Perang Rakyat Semesta dimana segenap kekuatan TNI dan masyarakat serta sumber daya nasional dikerahkan untuk menghadapi agresi tersebut.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perpisahan di grup WA ini? Ucapan perpisahan dari wali kelas juga menjadi momen refleksi bagi para siswa untuk mengenang perjalanan mereka selama di kelas. Ini adalah kesempatan bagi wali kelas untuk mengingatkan para siswa tentang nilai-nilai penting yang telah diajarkan, seperti kerja keras, kejujuran, dan keberanian untuk bermimpi.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.