Kapten Kapal Penyelundup Sabu Asal Malaysia Tewas Mengenaskan usai Lompat ke Laut
Pelaku merupakan salah satu tersangka kasus narkoba asal Malaysia yang dibongkar polisi dan petugas bea cukai periode September hingga Oktober 2022.
Anggota Direktorat Tindak Pidana (Dittipid) Narkoba Bareskrim Polri dan Bea Cukai membongkar empat kasus narkotika jaringan Malaysia-Indonesia dengan total barang bukti 270,283 kilogram sabu. Pengungkapan kasus tersebut dilakukan periode September 2022 sampai dengan Oktober 2022.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Krisno Halomoan Siregar mengatakan, kasus pertama diungkap pada 26 September 2022. Tim menerima informasi pengiriman sabu melalui jasa ekspedisi kapal dari Malaysia disamarkan sebagai komoditi kopi.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
"Berhasil menangkap satu kapal, yang sebenarnya kapal legal memiliki izin layar mengangkut barang-barang di salah satu dermaga Malaysia, namun kapten kapal dan 1 ABK inisial S dititipi sabu 20 kilogram yang disembunyikan di mesin kapal," kata Krisno di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/10).
Menurut Krisno, pada saat proses pengamanan 12 ABK, kapten kapal dengan kondisi tangan terborgol nekat melompat ke laut dikenal dengan perairan Muara Buaya. Tersangka kemudian menghilang hingga kemudian ditemukan tiga hari dengan kondisi meninggal dunia.
"Terus hilang. Tim mencari bahkan melibatkan Basarnas dan Polres setempat untuk mencari kapten kapal yang kabur tadi, sampai 3 hari kemudian ditemukan sosok mayat dengan sebagian bagian tubuh habis dimakan ikan, terkonfirmasi dia MI, kapten kapal, di sekitar sungai Tohor Pulau Topang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau," ujar dia.
Krisno mengatakan, empat orang berinisial U, M, MS, dan E alias B, masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait kasus ini. Keempatnya merupakan narapidana Lapas Bengkalis.
Kasus Kedua
Krisno melanjutkan, kasus kedua diungkap tim gabungan pada 2 September 2022 dengan barang bukti 21,283 kilogram narkotika jenis sabu yang disembunyikan di tempat tinggal daerah Bukit Raya, Pekanbaru, Riau. Tersangka yang ditangkap berinisial S yang merupakan narapidana Lapas di Lampung.
"Sempat disembunyikan di tempat tinggal Pekanbaru. Hasil interogasi bahwa barang itu diangkut dari Malaysia masuk ke Pekanbaru dengan tujuan akhir Jakarta," kata Krisno.
Kasus ketiga diungkap pada 5 Oktober 2022 saat tim gabungan mengetahui adanya target yakni kapal boat yang sudah masuk ke Kuala Leuge Peurlak Aceh Timur. Saat pengejaran, pelaku nyatanya sudah berhasil memindahkan narkotika ke dalam mobil dan sebagian diangkut dengan sepeda motor.
"Tim melakukan penggeledahan ditemukan di bagasi mobil tersebut empat karung goni warna putih dan tiga tas biru berisi total 179 kilogram narkotika jenis sabu dikemas dalam 179 bungkus teh China berwarna hijau dan ada etiket atau stiker bertuliskan good dan nice," ujar dia.
Tersangka berinisial F merupakan mahasiswa yang berperan sebagai kurir penjemput atau penerima darat. Ada tiga DPO dalam perkara ini yakni A selaku pengendali, Z berperan sebagai transporter laut, dan K selaku transporter laut.
"Ditempel stiker Good dan Nice. Ini sesuatu yang baru dan kami sedang menganalisanya," terang Krisno.
Adapun kasus keempat diungkap pada 8 Oktober 2022 saat diketahui target berupa kapal boat telah masuk ke Perairan Aceh Tamiang dan berhasil ditemukan tiga karung goni warna putih berisi 50 kilogram narkotika jenis sabu, yang dikemas dalam 50 bungkus teh Cina. Tim menahan tiga tersangka yakni TZ, MR, dan M.
"Kemasan teh Cina bertulisan Nice. Salah satu dari awak inisial TZ melompat ke laut dan teman-teman dari tim gabungan menolong yang bersangkutan karena dia merapat sendiri dan berhasil diamankan. Pengembangannya kami berhasil menangkap laki-laki berinisal H yang akan berperan sebagai transpoter darat," Krisno menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra/Liputan6.com
(mdk/gil)