Karena kabut asap, 840 warga Bangka Tengah terkena ISPA
Jumlah tersebut terus meningkat sejak 3 bulan terakhir.
Sebanyak 840 warga Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang dipicu kabut asap dampak dari kebakaran hutan. Jumlah tersebut terus meningkat semenjak tiga bulan terakhir.
"Penderita ISPA terus meningkat dalam tiga bulan terakhir, pemicunya jelas kabut asap bersumber dari hutan yang terbakar," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Barun S Sutrisno di Koba, seperti dikutip dari Antara, Senin (26/10).
Dia menjelaskan, berdasarkan data yang dikumpulkan tercatat pada Oktober hingga minggu ketiga sebanyak 63 orang, September 365 orang dan Agustus sebanyak 412 orang.
"Peningkatan signifikan jumlah penderita terjadi pada awal September 2015 karena saat itu terjadi kebakaran hutan cukup luas di Kabupaten Bangka Tengah, sekarang sudah mulai menurun seiring berkurangnya hutan terbakar," ujar dia.
Namun secara keseluruhan, kata dia, dalam tiga bulan terakhir terjadi grafik peningkatan cukup tajam terhadap penderita ISPA.
"Itu terjadi saat terjadi kemarau panjang, kebakaran hutan dan diselimuti kabut asap cukup tebal. Namun pasien ISPA kami tangani dengan baik, tidak ada yang meninggal dunia," ujarnya.
Dia mengatakan, rata-rata penderita ISPA adalah anak di bawah usia 15 tahun karena memang usia tersebut sangat rentan terserang ISPA.
"Kami sudah melakukan penanganan dini terhadap penderita ISPA dengan membagikan ratusan ribu masker dan menyediakan stok obat di setiap puskesmas," ujarnya.