Karhutla Terjadi di 6 Kecamatan di Gowa, Api Mulai Mendekati Pemukiman Warga
Titik api yang paling besar terjadi di Kecamatan Tompobulu dan Kecamatan Tinggimoncong.
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di enam kecamatan di Kabupaten Gowa, Sulsel. Kebakaran itu terjadi sejak Minggu pagi, (20/10) hingga hari ini, Selasa, (22/10).
Sejumlah tim dari instansi terkait seperti BPBD, Manggala Agni, Damkar, TNI, Polri telah turun ke lokasi melakukan upaya pemadaman sejak hari pertama kejadian dibantu masyarakat. Namun api masih terus menjalar hingga kini mendekati pemukiman warga.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Dimana letak Taman Bunga Kutabawa? Taman Bunga Kutabawa merupakan destinasi wisata yang terletak di Pejagan I, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
"Kebakaran itu terjadi di dusun-dusun di enam kecamatan yakni di Kecamatan Parangloe, Kecamatan Manuju, Kecamatan Parigi, Kecamatan Tompobulu, Kecamatan Botolemoangan dan Kecamatan Tinggimoncong," kata Kepala BPBD Gowa, Iksan Parawangsa sebagaimana dirilis Humas Pemkab Gowa, Selasa, (22/10).
Titik api yang paling besar terjadi di Kecamatan Tompobulu dan Kecamatan Tinggimoncong.
Karhutla di wilayah ini, ucapnya, sangat dekat dengan permukiman. Olehnya, telah diimbau kepada masyarakat setempat untuk segera mengungsi hindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Bersama tim manggala agni, kata Iksan, lakukan upaya pemadaman dan evakuasi warga. Namun karena kondisi angin terkadang tidak menentu sehingga proses pemadaman sangat susah tertangani secara cepat.
Sementara itu, Kepala Dinas Damkar Gowa, Rostam Razak mengatakan, pemadaman karhutla ini telah dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Telah diturunkan tim secara penuh bahkan dua kali lipat dari biasanya.
"Tadi malam sudah ditangani di Kecamatan Parangloe. Hingga saat ini kondisi belum padam. Begitu pun dari laporan di lapangan di Kecamatan Tombobulu juga masih dalam proses pemadaman," katanya.
Bahkan kata Rostam, seluruh personel yang diturunkan sejak awal kebakaran membantu tim dari Manggala Agni, hanya saja upaya tersebut tidak bisa dilakukan secara penuh karena alat-alat yang dibutuhkan untuk penanganan karhutla masih terbatas yang dimiliki hanya mobil penembak, sementara mobil ini tidak semua medan bisa dilewati.
"Anggota kami di lapangan saat ini terus berupaya sekuat tenaga melakukan pemadaman termasuk menghindari terjadinya kebakaran yang merembes sampai ke pemukiman warga," katanya.
Adapun armada yang disiapkan Damkar Gowa, khususnya di Desa Rappolemba, Kecamatan Tompobulu itu ada dua yakni dari Damkar Gowa dengan kapasitas air 3.000 liter dan satu unit dari bantuan Damkar Jeneponto.
Pemadaman api tidak bisa cepat dilakukan karena menuju akses kebakaran itu melalui medan-medan yang sangat sulit. Sehingga pihaknya berupaya dan setiap saat melakukan pemantauan dan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, utamanya pihak Manggala Agni.
"Untuk personel kami tetap siagakan begitu pun yang lepas piket semuanya siap turun ke lapangan hanya saja akses dan armada yang masih menjadi kesulitan. Kapasitas armada masih 3.000 liter yang bisa menuju lokasi sehingga sangat terbatas. Adapun armada dengan kapasitas 8.000 liter itu tidak memadai untuk ke lokasi karena aksesnya," ungkapnya.
Selain belum dapat mendata jumlah lahan yang terbakar, pihaknya juga belum mampu mengidentifikasi penyebab-penyebab terjadinya kebakaran.
"Kita tidak bisa menarik kesimpulan apa yang menyebabkan lahan terbakar, apalagi kejadiannya secara bersamaan. Intinya, suhu bumi saat ini memang sangat panas jadi begitu ada gesekan sedikit sangat memicu terjadinya kebakaran," pungkas Rostam Razak.
Baca juga:
Menagih Terobosan Siti Nurbaya Atasi Kebakaran Hutan
Sepanjang 2019, 857 Ribu Hektar Lahan Terbakar di Seluruh Indonesia
Polri Limpahkan 69 Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan ke Pengadilan
Kasus Karhutla, Polda Riau Segel Lahan Sawit PT TI
Ironi Kebakaran Hutan, Kakek Slamet Tewas Tertimpa Pohon saat Padamkan Api
Luas Terdampak Kebakaran Hutan di Kawasan Semeru Capai 115 Hektar