'Kartu Kuning' Ketua BEM UI berujung ajakan Presiden Jokowi ke Asmat
Ia maju ke barisan paling depan hingga sejajar dengan deretan kursi menteri Kabinet Kerja. Kemudian, mahasiswa Fakultas Fisika FMIPA-UI ini langsung mengacungkan buku berwarna kuning yang ia pegang tepat ke arah Jokowi.
Kekhidmatan acara Dies Natalis UI ke-68 di Balairung UI pecah setelah aksi acungan buku kuning ke arah Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (2/2). Rupanya, Zaadit Taqwa selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI yang melakukannya.
Ia beraksi tepat setelah Jokowi memberikan sambutan. Dengan mengenakan batik lengan panjang berwarna merah, secara tiba-tiba Zaadit langsung berdiri di tengah tetamu yang hadir.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Apa yang ditekankan oleh Jokowi tentang UU Perampasan Aset? Jokowi menekankan pentingnya adanya undang-undang perampasan aset. Hal ini untuk memaksimalkan penyelamatan aset dan pengembalian uang negara. Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberi pengarahan dalam Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/4). "Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama," ucap Jokowi.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Presiden Joko Widodo menyelesaikan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pentingnya UU Perampasan Aset? Jokowi menegaskan, aset yang seharusnya milik negara dan rakyat harus dikembalikan. Para pelaku pun mesti bertanggungjawab akibat perbuatannya yang merugikan negara."Karena kita harus mengembalikan apa yang menjadi milik negara. Kita harus mengembalikan apa yang menjadi hak rakyat, yang melakukan pelanggaran semuanya harus bertanggungjawab atas kerugian negara yang diakibatkan," pungkasnya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Ia maju ke barisan paling depan hingga sejajar dengan deretan kursi menteri Kabinet Kerja. Kemudian, mahasiswa Fakultas Fisika FMIPA-UI ini langsung mengacungkan buku berwarna kuning yang ia pegang tepat ke arah Jokowi.
Aksi nekat Zaadit itu sontak membuat Paspampres beraksi. Ia langsung 'dicokok' keluar ruangan oleh Paspampres.
Usut punya usut, buku kuning yang diacungkan Zaadit ke arah Jokowi merupakan buku paduan suara keluaran UI.
Praktis, polah Zaadit menjadi perbincangan hangat. Ia pun memberikan penjelasan.
Zaadit mengatakan buku kuning merupakan simbolik pemberian kartu kuning kepada orang nomor satu di republik ini.
"Sebagai aksi simbolik saja sih. Untuk peringatan (pada Presiden)," katanya.
Dia memberanikan diri melakukan aksi pemberian kartu kuning agar Presiden mendengar suara dan mengetahui sikap mahasiswa. Sebagai Ketua BEM dan mahasiswa tingkat akhir, Zaadit mengaku mendapat dukungan dari BEM fakultas.
"Ini momentum. Kita punya momentum Presiden datang ke UI dan belum tentu akan seperti ini lagi," ucapnya.
Dia menuturkan, ada tiga hal yang ingin disampaikan pada Presiden. Pertama soal kasus Suku Asmat di Papua yang sudah menelan korban jiwa meninggal 72 orang. Jokowi dianggap abai dalam kasus ini.
"Kondisi ini agar segera diselesaikan dengan cepat. Dan mendorong pembangunan Papua bukan hanya infrastruktur tapi juga pemberdayaan masyarakat," paparnya.
Kedua, mahasiswa mengkritisi soal penjabat gubernur yang diwacanakan diisi oleh jenderal aktif Polri. Menurutnya hal itu tidak sesuai dengan UU Pilkada dan Kepolisian. Ketiga, mereka mengkritisi soal Permen Ristekdikti yang dinilai bakal menghambat gerak organisasi mahasiswa. "Organisasi antar universitas non keilmuan akan terancam (dibubarkan)," ucapnya.
Ketika itu, melalui Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi mengatakan Jokowi tidak mempermasalahkan aksi Zaadit.
Namun, belakangan Jokowi akhirnya buka suara. Ia berniat mengajak Zaadit serta anggota BEM UI lainnya untuk datang langsung ke Asmat.
"Mungkin nanti ya, mungkin nanti saya akan kirim semua ketua dan anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI ya," kata Jokowi seusai menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Situbundo, Jawa Timur, seperti dilansir Antara, Sabtu (3/2).
"Biar lihat dapat bagaimana medan yang ada di sana kemudian problem-problem besar yang kita hadapi di daerah-daerah terutama Papua," tambah Presiden.
Meski demikian, ia tetap tidak mempermasalahkan aksi nekat Zaadit.
"Ya yang namanya aktivis muda ya namanya mahasiswa dinamika seperti itu biasalah, saya kira ada yang mengingatkan itu bagus sekali," kata Jokowi.
Baca juga:
DPR: Kedatangan Jokowi buat Pemerintah Afganistan merasa tak sendirian
Jokowi hadiahi Ashraf Ghani peci hitam, Istana sebut 'Itu simbol diplomasi'
Tanggapan Jokowi soal Danpaspampres & Menlu sujud syukur tinggalkan Afganistan
Setelah Perppu Ormas, Jokowi ditantang keluarkan Perppu LGBT
Fahri Hamzah minta kunjungan Jokowi ke Afghanistan tak didramatisir
Fadli Zon sebut rakyat ingin Jokowi cukup satu periode