Karyawan gadungan PT Pos jual meterai palsu di Kampar
Polisi menangkap karyawan PT Pos Indonesia gadungan yang menjual dan mengedarkan meterai palsu di Kilometer 21 Jalan Lintas Timur Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Tersangka inisial MA (33) warga Jalan Cipta Karya Ujung Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.
Polisi menangkap karyawan PT Pos Indonesia gadungan yang menjual dan mengedarkan meterai palsu di Kilometer 21 Jalan Lintas Timur Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Tersangka inisial MA (33) warga Jalan Cipta Karya Ujung Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.
Kapolres Kampar AKBP Deni Okvianto mengatakan, dari tersangka diamankan barang bukti tujuh lembaran besar yang masing-masing lembaran terdiri dari 50 keping meterai palsu dengan jumlah keseluruhan sebanyak 350 keping.
-
Apa yang dijual di Pasar Pakelan? Selain Haniq, ada pula Tawinem. Di pasar itu ia membeli gorengan. "Di sini apa-apa Rp500-an. Ini puli pecel, bahannya dari beras," kata Tawinem.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Pasar Dondong ramai pengunjung? Suami dari Ibu Martini mengatakan kalau Pasar Dondong ramai pada musim-musim tertentu. Dulu pasar itu bisa ramai sampai jam 9 pagi. Tapi sekarang jam 7 pagi pasar itu sudah sepi.
-
Apa saja yang dijual di Pasar Pakelan? Dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard, Pasar Pakelan bukanlah pasar yang besar. Jika diperhatikan, kondisi pasarnya cukup sederhana. Jumlah pedagangnya juga tidak banyak.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Di mana Pasar Pakelan berada? Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar tradisional yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Lokasinya berada di pinggiran desa.
"Masing-masing meterainya dengan nilai nominal satuan Rp 6 ribu," ujar Deni kepada merdeka.com Minggu (24/12).
Dijelaskan Deni, dari 350 keping meterai palsu itu, telah terjual 100 kepingnya oleh pelaku kepada dua pemilik warung. meterai tersebut diambil dari warung itu, untuk dijadikan barang bukti.
Pengungkapan itu ketika seorang warga inisial SR sedang berada di warung miliknya jalan Lintas Timur Km 21 Desa Pangkalan Baru, didatangi tersangka MA yang menawarkan meterai kepadanya.
"SR merasa curiga karena pelaku menawarkan meterai tersebut di bawah harga nominal meterai tersebut. SR juga membandingkan meterai yang ditawarkan tersangka dengan meterai asli yang dijualnya selama ini," kata Deni.
Karena curiga, SR menghubungi pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya. Atas informasi itu personel Polsek Siak Hulu langsung mendatangi lokasi dan berhasil mengamankan pelaku.
"Dari tangan pelaku, ditemukan 350 keping meterai palsu yang diedarkannya ini. Dalam aksinya, pelaku berpura-pura sebagai karyawan PT Pos dan Giro, saat ini pelaku kita tahan untuk proses hukum lebih lanjut," pungkas Deni.
(mdk/cob)