Karyawan KAI Terduga Teroris Punya Senjata Airsoft Gun yang Dimodifikasi jadi Senjata Api
Informasi itu membuat penyidik mendalami keahlian dari karyawan KAI itu dalam merakit senjata.
Informasi itu membuat penyidik mendalami keahlian dari DE dalam merakit senjata.
Karyawan KAI Terduga Teroris Punya Senjata Airsoft Gun yang Dimodifikasi jadi Senjata Api
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (27), terduga teroris Bekasi. Dalam penggeledahan, penyidik menemukan 16 senjata api yang di antaranya hasil modifikasi dari airsoft gun.
“Di antara senjata tersebut ada empat yang memang pabrikan, ada lima modifikasi dari airgun menjadi senjata api penuh, juga ada 2 pen gun isinya satu peluru, kemudian (biasa) ditembakan ke badan dalam jarak dekat,” tutur Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/8).
- Penusuk Dokter Gigi Cantik di Bandung Pernah Buat Onar di Tempat Lain & Simpan 3 Airsoft Gun
- Kasus Senpi Ilegal dan Terduga Teroris Karyawan BUMN, Pistol Laras Panjang-Amunisi Diamankan
- Karyawan BUMN Ditangkap Densus 88, Polisi Ungkap Pabrik Modifikasi Airgun Jadi Senjata Api
- Pegawai BUMN Tersangka Teroris di Bekasi Modifikasi Airsoft Gun jadi Senjata Api
Menurut Aswin, temuan tersebut pun membuat penyidik mendalami keahlian dari DE dalam merakit senjata, hingga memodifikasi air gun atau airsoft gun menjadi senjata api sepenuhnya.
“Sebagaimana yang sudah saya sampaikan, yang bersangkutan itu mula-mula bergabung dengan Mujahidin Indonesia Barat di Bandung tahun 2010. Ini menjadi titik awal kita nanti akan melihat bagaimana proses yang bersangkutan berkembang sampai dengan sekarang,”
jelas dia.
merdeka.com
Aswin mengimbau agar semua lapisan masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap propaganda dan penyebaran konten radikal, khususnya di sosial media.
Sebab, kasus DE menunjukkan sebagai seseorang yang tidak seutuhnya masuk dalam jaringan penuh, namun dapat bergerak sendiri dengan kemampuannya mengumpulkan berbagai senjata hingga amunisi.
“Nah ini yang harus kita menjadi pembelajaran baru juga untuk kami dan kita semua, dengan adanya senjata ini mari kita lihat bahwa bukan cuma senjata pabrikan yang berbahaya tapi modifikasi-modifikasi yang dari senjata airgun ataupun airsoft gun itu juga dapat ditingkatkan menjadi senjata api dengan kemampuan atau dengan keahlian seseorang gitu,” Aswin menandaskan.
Menurut Aswin, terduga teroris DE juga aktif di dunia maya meskipun beberapa akun miliknya telah ditutup paksa oleh platform sosial media seperti Facebook. Dia pun kembali membuat akun dan melakukan propaganda aksi terorisme. “Dia memposting lagi dan lebih private belakangan ini. Sekitar tiga minggu ke belakang di puncaknya bahwa yang bersangkutan terlihat ghirohnya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliah atau untuk melakukan aksi terorisme, sehingga pesan-pesan itu disebarkan secara private,” jelas dia.