Kasal Ajukan Pengangkatan KRI Nanggala 402 Dari Kedalaman 838 Meter
Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan, pihaknya akan berusaha mengangkat kapal selam KRI Nanggala 402. Namun, masih menunggu keputusan pemerintah.
Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan, pihaknya akan berusaha mengangkat kapal selam KRI Nanggala 402. Namun, masih menunggu keputusan pemerintah.
Yudo mengatakan, organisasi International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) menawarkan untuk membantu mengangkat KRI Nanggala 402 yang telah dinyatakan tenggelam (sub sunk).
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Kenapa kapal KM Dewi Jaya 2 tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Siapa yang memimpin KRI Nanggala (402) saat tenggelam? Saat dilaporkan hilang, KRI Nanggala membawa 53 orang yang terdiri dari 49 awak, 1 komandan, dan 3 spesialis senjata. Kolonel Harry Setyawan merupakan awak yang memiliki pangkat tertinggi. Kapal ini juga diawaki oleh Letkol Heri Oktavian sebagai komandan kapal selam.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
"Kita akan berusaha untuk bisa mengangkat kapal ini walaupun dengan kedalaman 838 meter tadi dan tentunya dalam organisasi ISMERLO juga ada rekan-rekan kita dari luar menawarkan ini," ujar Yudo dalam konferensi pers, Minggu (25/4).
Yudo mengatakan, pemerintah yang berhak memutuskan apakah KRI Nanggala 402 bakal diangkat atau tidak. Kasal sudah mengajukan ke Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan diteruskan ke pemerintah.
"Namun demikian karena ini perlu keputusan pemerintah tentunya saya akan mengajukan ke Panglima TNI yang secara berjenjang ke atas nanti walaupun sudah ada keputusan kita akan angkat," ujar Yudo.
Korps Hiu Kencana juga meminta agar KRI Nanggala 402 ini bisa diangkat. "Tadi juga warga Hiu Kencana meminta untuk kapal ini bisa diangkat, ini langkah yang akan kita ajukan ke atas," kata Yudo.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan kabar duka terkait tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402. Panglima TNI memastikan seluruh awak yang berada dalam kapal selam tersebut meninggal dunia. Berdasarkan informasi, ada 53 orang yang berada di dalam KRI Nanggala 402.
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala 402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," tutur Hadi dalam konferensi pers di Badung, Bali, Minggu (25/4).
Kasal Laksamana Yudo Margono menyatakan, KRI Nanggala 402 terbelah menjadi beberapa bagian. Hal tersebut berdasarkan hasil pemindaian dari KRI Rigel dibantu oleh MV Swift Rescue yang mengeluarkan ROV.
"Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian," kata Yudo.
Berdasarkan ROV dari MV Swift Rescue, ditemukan bagian KRI Nanggala 402. Lokasinya di kedalaman 838 meter. Tepatnya 1.500 yard dari datum satu tempat tenggelamnya KRI Nanggala 402.
Baca juga:
Panglima TNI Usulkan ke Presiden Jokowi Kenaikan Pangkat 53 Prajurit KRI Nanggala-402
Kasal Yakin Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam Karena Faktor Alam
KRI Nanggala 402 Terbelah Menjadi Tiga Bagian di Kedalaman 838 Meter
Ketua DPR Minta Evakuasi Jenazah 53 Prajurit KRI Nanggala 402 Tetap Dilanjutkan
Kasal: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Ditemukan ROV Singapura