Kasus cetak sawah, Bareskrim periksa Dahlan Iskan pekan depan
Dahlan meminta dimundurkan jadwal pemeriksaannya hingga pekan depan dengan alasan kesehatan belum stabil.
Mantan direktur utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dahlan Iskan telah diperiksa sebagai saksi kasus High Speed Diesel (HSD) atau Solar Industri oleh Penyidik direktorat Tindakan Pidana Korupsi Bareskrim Polri selama 9 jam lebih pada senin (22/6) kemarin.
Usai pemeriksaan tersebut, Dahlan diagendakan kembali untuk diperiksa sebagai saksi pada hari ini pukul 10.00 WIB dengan kasus yang berbeda yaitu kasus cetak sawah fiktif di Ketapang, Kalimantan Barat. Dahlan diperiksa dengan kapasitas sebagai mantan menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menurut Direktur Tindakan Pidana Korupsi Brigjen Pol Ahmad Wiyagus, mantan menteri BUMN itu dijadwalkan diperiksa hari ini terkait kasus Cetak sawah. Akan tetapi Dahlan meminta dimundurkan jadwal pemeriksaannya hingga pekan depan dengan alasan kesehatan belum stabil.
"Memang benar sedianya diperiksa hari ini tapi Pak Dahlan kemarin meminta untuk diundur pemeriksaannya. Jadi ya kita hormati karena dalam kapasitas saksi," kata Wiyagus saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jakarta, Selasa (23/6).
Wiyagus menambahkan, dalam pengusutan kasus cetak sawah tersebut penyidik sangat membutuhkan keterangan Dahlan. Sebab, Dahlan memiliki pengaruh besar terhadap cetak sawah di Ketapang.
"Keterangan Dahlan amat dibutuhkan karena dia adalah pencetus gagasan cetak sawah tersebut," imbuh Wiyagus.
Berdasarkan informasi, dalam kasus ini diduga ada proses pekerjaan dalam proyek cetak sawah yang tidak sesuai kontrak dan adanya pengadaan lahan fiktif. Dalam proyek itu, PT Sang Hyang Seri (SHS) yang merupakan BUMN pangan menjadi penanggung jawab proyek.
Dalam mengerjakan proyek tersebut, PT SHS dibantu beberapa perusahaan lain yakni PT Hutama Karya, PT Brantas Abipraya, PT Yodya Karya, dan PT Indra Karya. Sementara beberapa BUMN yang diketahui turut mendukung pelaksanaan proyek tersebut dari segi pendanaan di antaranya PT BNI, PT Pertamina, PT Indonesia Port Corporation (IPC), PT BRI, dan PT PGN.
Baca juga:
Nasib Dahlan, lengser dari menteri diseret banyak kasus korupsi
Diperiksa kasus PT TPPI, Dahlan sangkal ketahui pemilihan tender
Dahlan Iskan diperiksa, Kabareskrim sebut belum ada tersangka
Bareskrim periksa Dahlan Iskan terkait kasus korupsi PT TPPI
Dahlan Iskan diperiksa Bareskrim untuk kasus korupsi baru
Jaksa Agung sebut Dahlan jadi saksi karena pencetus mobil listrik
Jaksa Agung sebut Dahlan Iskan penggagas proyek mobil listrik
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Iis Dahlia bilang tato Devano Danendra jelek? Cuman ada, yang ngapain sih, tato lu jelek banget deh," ungkap Iis. Menurutnya, jika Devano ingin membuat tato, sebaiknya tato tersebut besar dan keren, bukan sekadar kecil yang dianggapnya tidak menarik.
-
Di mana Dahlan Djambek lahir? Pria yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 1925 ini merupakan putra dari ulama besar yang tersohor di Minangkabau yaitu Syekh Muhammad Djamil Djambek.