Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen
Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.
Penyakit ini ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
- 143 Orang Meninggal Akibat Penyakit Misterius di Kongo, Gejalanya Mirip Covid
- Cegah Virus Cacar Monyet, Kemenkes Perketat Skema Pemeriksaan WNA Tamu Negara
- Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
- Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen
Kasus chikungunya di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami peningkatan signifikan dibanding 2023. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut mencatat bahwa angka kenaikannya hampir mendekati angka 100 persen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Garut Asep Surachman membenarkan adanya kenaikan jumlah warga yang terkena penyakit chikungunya di 2024 dibanding 2023.
“Tahun 2023 jumlah warga yang terkena cikungunya mencapai 50 orang. Tahun ini, sejak awal tahun hingga saat ini sudah ada di angka 99 orang,” kata Asep, Kamis (25/4).
Dia menjelaskan, jumlah tersebut tersebar di beberapa Kecamatan, mulai Garut Kota, Sucinaraja, dan Selaawi. Untuk jumlah warga yang terkena cikungunya terbanyak adalah Kecamatan Garut Kota.
“Di kecamatan Garut Kota ada 71 kasus, kemudian Sucinaraja 10 kasus, dan Selaawi dari 98 orang yang diperiksa 18 orang dinyatakan positif chikungunya,” jelasnya.
Asep mengakui kasus chikungunya itu menjadi perhatian khusus pihaknya. Atas temuan itu pihaknya pun melakukan langkah-langkah penanganan yang komprehensif.
“Setelah menerima informasi adanya warga yang positif chikungunya, kami langsung melakukan penyelidikan di lapangan untuk menemukan sumber penyebaran hingga pengecekan di rumah penderita untuk mendeteksi jentik nyamuk,”
ungkapnya.
merdeka.com
“Kami melakukan langsung pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus, abatisasi, fogging, dan juga tentunya penanganan pengobatan pasien. Alhamdulillah saat ini sudah tidak ada kasus aktif,” sambungnya.
Asep menyampaikan bahwa kasus chikungunya di Kabupaten Garut memang hampir selalu ada di setiap tahun. Oleh karena itu menurutnya masyarakat perlu melakukan langkah-langkah untuk agar kasus tersebut tidak kembali terkena.
Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.
Penyakit ini ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Tanda dan gejala lain termasuk kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan ruam.