Kasus Daur Ulang Alat Rapid Antigen di Bandara, DPR Minta Polisi Periksa & Awasi Lab
"Penemuan ini benar-benar menyedihkan. Karena di saat orang butuh kepastian aturan terkait tes Covid-19, malah ada pihak-pihak yang melakukan tindakan tidak terpuji demi mendapatkan uang," kata Sahroni.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Krimsus) Polda Sumatera Utara mengamankan empat petugas Laboratorium Rapid Antigen Kimia Farma, lantai M Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA). Mereka terbukti melakukan pemalsuan proses rapid antigen.
Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengaku geram mendengar informasi tersebut. Dirinya sangat menyayangkan dalam kondisi pandemi seperti saat ini, masih ada pihak yang berusaha mencari keuntungan dari cara-cara yang haram.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus tertua yang pernah ditemukan? Dalam sekuens mentah tersebut, mereka mencari sisa-sisa genom atau keseluruhan informasi genetik suatu organisme dari tiga jenis virus DNA: adenovirus, herpesvirus, dan papillomavirus. Dari analisis tersebut, para peneliti berhasil menemukan virus tertua yang pernah ditemukan.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus-virus tersebut di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
"Penemuan ini benar-benar menyedihkan. Karena di saat orang butuh kepastian aturan terkait tes Covid-19, malah ada pihak-pihak yang melakukan tindakan tidak terpuji demi mendapatkan uang. Bayangkan saja mereka mengunakan alat rapid antigen bekas, kemudian digunakan kembali untuk mendeteksi Covid-19 di bandara. Bisa-bisa orang yang negatif tadinya jadi positif," ujar Sahroni dalam keterangannya, Rabu (28/4).
Sahroni meminta Kapolri segera memerintahkan jajarannya di daerah agar mengecek seluruh lab dan rumah sakit yang menyediakan layanan test Covid-19. Hal ini penting demi memastikan pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan prosedur.
"Karenanya, saya meminta kepada Kapolri untuk segera memerintahkan anak buahnya agar mengecek semua lab maupun rumah sakit yang menyediakan layanan tes Covid-19, agar betul-betul semua sesuai prosedur. Jangan sampai kita dengar lagi, berita alat tes sudah dipakai terus kembali digunakan," sambungnya.
Sahroni menambahkan, Polri harus membentuk tim bersama kementerian kesehatan untuk merazia dan mengaudit lab-lab tes Covid-19 yang sudah ada. Hal ini diperlukan untuk memastikan hal yang sama tidak kembali terjadi.
"Potensi adanya hal serupa sangat tinggi, karenanya saya mendorong Kepolisian agar bekerjasama dengan Kemenkes untuk membentuk tim bersama yang bertugas merazia dan memeriksa secara acak lab-lab pemeriksaan Covid-19 yang sudah ada sekarang," tutup Sahroni.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Anggota DPR Komisi VI Soroti Kasus Dugaan Daur Ulang Antigen Kimia Farma di Kualanamu
Daur Ulang Alat Rapid Test Antigen Bekas, Petugas yang Diamankan Polisi Jadi 6 Orang
PT Kimia Farma Diagnostik Investigasi Kasus Daur Ulang Alat Rapid Test di Kualanamu
Layanan Rapid Test Bandara Kualanamu Digerebek Polisi, Begini Kronologinya
Polisi Ringkus Petugas Kimia Farma Daur Ulang Alat Rapid Antigen di Bandara Kualanamu
Dinkes DKI Khawatir Warga Terlena Hasil Negatif Rapid Test Antigen