Kasus-kasus bunuh diri paling mengerikan di Indonesia
Bunuh diri menduduki posisi ke-10 sebagai penyebab kematian terbesar di dunia.
Kasus bunuh diri di banyak negara, termasuk Indonesia, bukanlah hal yang aneh. Sebuah data bahkan menyebutkan, sekitar 800 ribu hingga 1 juta orang tewas karena bunuh diri setiap tahun, sehingga bunuh diri menduduki posisi ke-10 sebagai penyebab kematian terbesar di dunia.
Metode utama bunuh diri pun berbeda-beda antar negara. Metode utama di berbagai wilayah di antaranya gantung diri, minum racun pestisida, dan senjata api.
Sebuah tinjauan pada 56 negara menemukan bahwa gantung diri merupakan metode yang paling umum di sebagian besar negara, disusul menggunakan racun pestisida, dan senjata api.
Di Indonesia, cara orang bunuh cukup lebih bervariasi dan makin mengerikan. Berikut di antaranya:
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan foto jalan di Jakarta ini diambil? Foto: Nostalgia Suasana Jalan Jakarta Tahun 1989, Enggak Ada Macetnya! Jalan disamping Masjid Istiqlal.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa prakiraan cuaca di Jakarta hari ini? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kenapa kualitas udara Jakarta buruk? "Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan situs IQAir tersebut.
Pria ini gorok lehernya sendiri hingga tewas di jalanan
Warga kawasan Pedurungan Tengah V, Kota Semarang, Jawa Tengah, dibuat heboh dengan aksi nekat seorang pria yang tiba-tiba melakukan bunuh diri dengan cara menggorok lehernya sendiri. Pria itu menggorok lehernya sendiri menggunakan sebilah pisau.
Fauzi, saksi mata di lokasi menyebut peristiwa itu terjadi pagi tadi sekitar 09.30 WIB. Pria itu mengendarai sepeda motor Supra X warna hitam bernopol K 4389. Setelah menggorok lehernya, pria jatuh dari motor dan terguling-guling jatuh dan seketika di lokasi banyak darah.
"Dia sempat lewat, terus berhenti di perempatan sini, kemudian terima HP dan setelah itu membanting helm. Saya tiba-tiba dengar teriakan Allahu Akbar, yang teriak tetangga saya karena ngeri dan heboh. Langsung saya ke sini mau mendekat, disayat-sayatkan leher bergelimpangan. Pisaunya pisau dapur, badan diarahkan ke Selatan," tegas Fauzi saat memberikan keterangan kepada petugas Inafis Polrestabes Kota Semarang, Selasa (5/1).
Usai menggorok lehernya, pria itu kemudian memasukkan tangan pada bagian kulit yang robek. Pria itu terlihat menarik-narik sesuatu di dalam leher.
"Warga yang lihat saat itu bertambah ramai apalagi pas tangan kanan masuk merogoh ke leher yang telah robek. Kayaknya dia menarik-narik sesuatu di dalam lehernya yang telah robek," terangnya.
Usai menggorok lehernya sendiri, pria tersebut tersungkur dan tewas seketika. Lalu, oleh beberapa warga jenazah korban dilarikan ke rumah sakit.
Usai kejadian, petugas Polsek Pedurungan yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Pedurungan, AKP M Bahrain, mengamankan lokasi dan melakukan identifikasi. Polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pisau dapur kecil yang sudah bengkok, sepeda motor, handphone, tas, dan identitas korban.
"Identitas yang dibawa korban atas nama Endro Purnomo, 31 tahun warga Dukuh Grogol RT04 RW04, Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah," ungkap Kanit Reskrim Polsek Pedurungan, AKP M Bahrain sambil menggeledah isi tas korban.
Tabrakan diri ke KRL, Mr X tewas mengenaskan Stasiun Palmerah
Seorang pria yang belum diketahui identitasnya tewas mengenaskan setelah menabrakkan diri ke KRL yang sedang melintas. Peristiwa ini terjadi pada Senin (7/12) malam di Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat.
Menurut Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Polisi Suyatno, dari keterangan saksi, Suherman, didapat informasi bahwa Mr X tersebut awalnya korban mau lompat dari peron stasiun di cegah oleh saksi. Saksi merupakan satpam Stasiun Palmerah.
"Selanjutnya, korban dikeluarkan dari Stasiun Palmerah namun sempat berontak tak lama kemudian setelah ada kereta melintas dari arah Tanah Abang menuju Kebayoran Lama saksi melihat korban sudah tertabrak kereta," ujar Suyatno, Selasa (8/12).
Menurut Suyatno, kondisi tubuh Mr X tersebut sangat mengenaskan. Bagian tubuhnya tercecer dan terbelah.
"Diduga korban mengalami gangguan jiwa," terangnya.
Petugas yang mendapat informasi langsung mendatangi lokasi. Petugas juga berusaha mencari identitas korban namun tidak didapati di tubuhnya.
"Jenazah korban sudah dibawa ke RSCM untuk divisum," imbuhnya.
Kerap cekcok dengan kekasih saat merantau, Fery nekat bakar diri
Seorang warga pendatang asal Sragen, Jawa Tengah, Fery Bastian (32), tewas akibat bakar diri, di sebuah rumah sewaan di simpang empat, Jalan Desmon Ali, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Kabarnya, dia melakukan itu karena persoalan asmara.
"Kami tegaskan ini korban tidak dibakar, tapi membakar diri. Kejadian beberapa hari lalu dan sempat dirawat, tapi tadi malam (Senin malam) korban meninggal di rumah sakit," kata Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Hendra Wirawan di Sampit, seperti dilansir dari Antara, Selasa (5/1).
Hasil penyelidikan kepolisian, Fery diketahui tinggal bersama seorang perempuan. Warga baru mengetahui keduanya bukan pasangan suami-istri. Namun mereka sudah beberapa bulan tinggal serumah.
Entah apa penyebabnya, keduanya kerap terlibat cekcok. Sang perempuan berencana mengakhiri hubungan dan berniat segera meninggalkan Fery. Namun korban tidak terima karena masih mencintai perempuan itu.
Fery sempat mengancam akan bunuh diri jika perempuan itu meninggalkannya. Rupanya, dia tidak main-main. Dia lantas mengguyur badannya dengan minyak tanah, lalu menyulut sarung yang dikenakannya sehingga menyambar tubuhnya.
"Perempuan itu sempat menyiram air untuk menyelamatkan korban dan membawanya ke rumah sakit. Saat dibawa ke rumah sakit masih hidup, tapi luka bakar hampir 75 persen membuat korban meninggal dunia," ujar Hendra.
jasad Fery telah dibawa dan dimakamkan pihak keluarga. Sementara itu sang perempuan hanya dimintai keterangan, karena memang hasil penyelidikan tidak mengarah pada status sebagai tersangka.