Kasus-kasus Kehilangan Barang Mewah di Bagasi Pesawat, Nilainya Hingga Ratusan Juta
Berbagai penumpang maskapai penerbangan mengalami kehilangan barang berharga saat barang-barang disimpan di bagasi pesawat
Seorang penumpang Garuda Indonesia mengaku kehilangan seekor burung seharga ratusan juta rupiah. Burung mahal tersebut disimpan di bagasi pesawat. Penumpang bernama Rendy Lesmana membawa delapan jenis burung dari Jakarta ke Pontianak, Selasa (17/12).
Kehilangan terungkap saat pesawat sampai di Pontianak. Saat itu, Rendy menunggu antrean bagasi. Namun saat memeriksa sangkar burung satu persatu, Rendy kaget sangkar burung sudah rusak dan masih berbungkus kain. Padahal Rendy sudah mengikuti prosedur dengan benar.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Mengapa Garuda Indonesia memberikan diskon tiket pesawat? “Melalui penyelenggaraan berbagai program promosional yang kami laksanakan, kami ingin memberikan lebih banyak pilihan penerbangan yang dapat diakses oleh para pengguna jasa dengan harga yang lebih berkompetitif," kata Irfan dalam keterangannya, Minggu (28/7).
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
Selain kasus kehilangan burung seharga ratusan juta rupiah yang dialami Rendy, kasus kehilangan barang yang disimpan di bagasi pesawat juga pernah dialami sejumlah orang lainnya. Berikut ulasannya:
Kehilangan Perhiasan Ratusan Juta Rupiah
Titi Yusnawati, istri Kasat I Direktorat Narkoba Polda Kalbar AKBP Fransetyono, kehilangan sejumlah perhiasan yang disimpan di dalam koper saat penerbangan dengan menggunakan maskapai Lion Air JT 715 dari Pontianak tujuan Jakarta, Rabu, 3 Januari 2014. Perhiasan seharga Rp500 juta itu hilang saat koper masuk bagasi pesawat.
Masuk bagasi, sampai Jakarta barangnya hilang," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat AKBP Mukson Munandar, Sabtu (4 Januari 2014).
"Bukan miliaran, Rp500-an juta. Jangan dibesar-besarkanlah," kata Mukson.
Pihaknya sudah memeriksa 10 orang saksi untuk membongkar pencurian tersebut. Sepuluh orang itu adalah pihak-pihak yang terkait langsung dengan proses bagasi koper yang berisi perhiasan tersebut.
"Mulai dari x-ray di awal, sampai masuk pesawat," ujarnya.
Setelah melalui banyak proses pencarian, akhirnya perhiasan berhasil ditemukan.
Kehilangan Uang Ratusan Ribu
Peristiwa kehilangan barang di dalam bagasi pesawat juga pernah menimpa seorang penumpang pesawat Garuda Indonesia bernama Ichsanuddin. Uang ratusan ribu rupiah yang disimpannya dalam tas di bagasi pesawat, hilang.
Ican, sapaan akrab dari Ichsanuddin ini terbang dari Palembang menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten pada Senin (26/11/2018) pagi.
"Waktu saya ambil tas di ruang tunggu pengambilan bagasi, saya cek lagi kan isi tas saya. Pas saya cek, uang saya enggak ada yang saya simpan di tas," kata Ican di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jakarta, Senin (26/11/2018).
Atas kejadian ini, Ican pun segera melapor ke pelayanan bagasi Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Kepada petugas, Ican menceritakan kejadian yang dialaminya.
"Petugas Aviation Security (avsec) juga ada di situ," ucap Ican.
Belasan Orang Bobol Barang Penumpang di Bagasi Pesawat
Sebanyak 15 Orang dari 5 kasus pencurian barang di dalam bagasi pesawat ditangkap aparat kepolisian hingga November 2019. Beberapa pelaku merupakan petugas bandara, sementara lainnya adalah penadah.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, AKBP Arie Ardian menerangkan, dari lima kasus yang telah berhasil dibongkar Kepolisian sektor Bandara Soetta, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai ratusan juta rupiah dan barang-barang berharga lainnya.
"Dalam waktu satu tahun, Polresta Bandara Soekarno-Hatta sudah berhasil ungkap lima kasus pencurian dodos tas di Bandara Soekarno-Hatta, baik itu melalui kargo atau bagasi perorangan," terang Arie di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (5/11).
Adapun barang-barang hasil curian yang berhasil diambil pelaku, terdiri dari 21 jam tangan mewah, 44 buah handphone, dan uang tunai senilai Rp170 juta rupiah.
"Modusnya pelaku membobol atau membuka paksa barang milik penumpang dan mengambil barang yang sekiranya memiliki nilai ekonomi," kata dia.
Dalam pengungkapan kasus bobol bagasi kargo dan perorangan ini, polisi tak hanya mengungkap kejadian yang terjadi di Bandara Soetta saja, tapi juga di beberapa bandara lainnya, seperti Bandara Kualanamu, Medan dan Lampung.
"Lima kasus ini ada yang TKP di Soetta, ada juga di Bandara lain, seperti Kualanamu dan Lampung. Tapi tetap karena dilaporkan di sini, kita melakukan upaya penyelidikan sehingga kasus bisa terungkap," ucap Arie.
Kehilangan Burung Jenis Kacer Berharga Rp150 Juta
Penumpang maskapai Garuda Indonesia tujuan Jakarta-Pontianak, Rendy Lesmana, kehilangan burung berjenis Kacer seharga Rp150 juta, Selasa (17/12). Sebenarnya, Rendy membawa 8 jenis burung, yakni 3 ekor burung murai, 2 ekor burung kacer dan 3 jenis burung love bird. Ketiga jenis burung ini seluruhnya disimpan di bagasi pesawat. Rendy sudah mengeluarkan uang sebesar Rp3,5 juta untuk membawa kedelapan burung ini ke dalam bagasi pesawat.
Kehilangan terjadi saat Rendy tiba di Pontianak pukul 20.00. Saat itu, Rendy sedang menunggu bagasi. Setelah barang bawaannya tiba, Rendy langsung memeriksa sarang burung yang disimpan di bagasi pesawat. Rendy melihat sangkar burung sudah rusak namun masih dibungkus plastik. Padahal Rendy sudah mengikuti prosedur untuk membawa sangkar burung dengan maskapai Garuda Indonesia.
Untuk menyelesaikan kasus ini, akhirnya Rendy menempuh jalur hukum. Sebelumnya sempat menempuh jalur mediasi di bandara Supadio Pontianak, namun tak menemukan titik temu.
(mdk/dan)