Kasus-Kasus Polisi Ketahuan Minta Uang Damai, Begini Nasib Kariernya
Beberapa oknum polisi berlaku curang dengan meminta uang damai pada korban yang kena tilang atau dalam kasus lain. Berikut kisahnya:
Polantas atau polisi lalu lintas bertugas menertibkan lalu lintas dan mengecek kelengkapan surat-surat kendaraan. Jika pengendara melakukan pelanggaran, maka akan ditilang.
Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf, pada November 2018 lalu pelanggaran yang paling banyak adalah berhenti di area yang dilarang berhenti. "Kemudian ikuti melawan arus. Jadi kendaraan yang melawan arus misalnya di bawah flyover, di kolong jembatan itu banyak ditindak," katanya.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Apa yang membuat bocah itu histeris dan melawan polisi? Bukan tanpa alasan bocah tersebut menangis histeris dan ingin memberikan perlawanan. Ternyata, dia tengah mengalami ketakutan. Sebab, sang bocah laki-laki itu diketahui bakal mengikuti acara sunatan massal yang digelar gabungan aparat setempat.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
Namun ada saja oknum Polantas yang ambil keuntungan dari situasi ini. Beberapa dari anggota Polantas ketahuan meminta uang damai. Tak hanya Polantas, beberapa oknum polisi juga minta hal yang sama.
Berikut kasus-kasus polisi yang minta uang damai. Bagaimana nasib kariernya?
Anggota Polantas Polresta Palembang Dibebastugaskan
Salah satu anggota Polantas Polresta Palembang ketahuan meminta uang damai dari pengendara yang ditilang. Aksinya itu diketahui dari video yang beredar pada April 2018. Atas aksinya itu, pelaku berinisial Bripka TA mendapat sanksi dibebastugaskan.
Kejadian berawal saat salah satu Youtubers, Benni Eduward, melintas di lokasi kejadian. Lalu ia melihat beberapa polisi tengah menilang sejumlah pelanggar lalu lintas. Benni ingat bahwa tempat itu sering terjadi pungli yang dilakukan anggota Polantas.
Benar saja, dia menemukan lima korban pungli. Salah satunya remaja laki-laki. Korban ditilang karena tak menghidupkan lampu utama dan Riska memiliki surat izin mengemudi (SIM). Korban dimintai uang damai sebesar Rp 100 ribu.
Benni berinisiatif menolong korban dengan mendatangi gedung di kompleks makam yang dijadikan pos polisi. Dia meminta polisi tersebut menerbitkan surat tilang dan mengembalikan uang pungli.
Bukannya mengakui kesalahan dan menyerahkan uang yang diminta, polisi tersebut justru bersikap arogan. Benni nyaris saja dipukul Bripka TA.
"Bripka TA bersikeras tidak memungut, tapi logikanya kalau sebelumnya dia tidak terima uang, seharusnya korban sudah ditilang, kenapa baru sekarang setelah diminta? Uang Rp 50.000 tidak kembali padahal korban sudah dibuatkan surat tilang tapi slip biru, saya tanyakan kenapa tidak slip merah karena korban bersedia ikut sidang? Slip biru nya tanpa keterangan Nomor Rekening Brivia," tulis Benni.
Akibatnya, Bripka TA diberikan sanksi sementara, yaitu pembebasan tugas sebagai polantas.
Jabatan Polantas di Medan dicopot
Polrestabes Medan menindak oknum polisi Polantas yang meminta uang damai pada pengendara yang ditilang. Oknum polisi itu dicopot dari jabatannya dari Unit lantas Polsek Deli Tua menjadi pers pembinaan Sie Propam Polrestabes Medan.
Aksinya diketahui dari video yang diunggah di akun Instagram @agoez_bandz, seorang pengendara kena tilang polisi pada Februari 2018 lalu. Dalam video itu terlihat oknum polisi yang mengancam dan menakuti pengendara yang salah di pos Padang Bulan, Medan.
Lalu pengendara memilih damai, dan polisi merasa uang damai yang ditawarnya kurang, Polisi itu meminta uang tambahan pada pengendara sebanyak Rp 30 ribu sambil mengancam.
Anggota Polisi yang Peras Hingga Rp 250 juta Dipecat
Tiga orang anggota polisi Direktorat Reserse Narkoba (Dit Resnarkoba) Polda Riau ditetapkan sebagai tersangka karena dugaan kasus pemerasan, Maret 2018. Mereka diduga meminta uang damai sebesar Rp 250 juta kepada seorang warga yang terlibat narkotika.
Barang bukti yang diamankan berupa satu pucuk senjata airsoft gun, dua gelang emas senilai Rp 30 juta, serta uang tunai sebesar Rp 73,5 juta.
Kejadian berawal saat tiga oknum itu menangkap seorang warga yang diduga pelaku narkotika berinisial AH alias Alam (41) di Desa Batang Kumu Kecamatan Tambusai, Rohul, Riau, pada pertengahan Februari 2018 lalu.
Dalam penangkapan itu, diduga terjadi negosiasi antara warga dan ketiga polisi. Ketiga oknum tersebut diduga meminta uang damai Rp 250 juta.
Namun, uang sebanyak itu tidak disanggupi oleh keluarga AH dan hanya mampu membayar Rp 200 juta. Keluarga korban keberatan dan merasa diperas, kemudian melaporkan ketiga oknum polisi ke Polres Rohul. Akibatnya, ketiga oknum polisi tersebut ditangkap.