Kasus Minta THR ke Pihak Swasta, Kepala BNN Tasikmalaya Diperiksa BNN Pusat
“Tujuannya untuk memberikan tambahan aja anggota, itu dalam bentuk barang, sembako atau apa," kata Kepala BNN Kota Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim membenarkan.
Sejumlah pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya diperiksa oleh BNN Republik Indonesia (RI). Pemeriksaan tersebut merupakan buntut dari surat permintaan tunjangan hari raya (THR) yang ditujukan ke salah satu perusahaan otobus di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Di antara pegawai yang diperiksa, ada Kepala BNN Kota Tasikmalaya, Iwan Kurniawan Hasyim. Hal tersebut pun dibenarkan oleh Kepala BNN Provinsi Jawa Barat (Jabar) Brigjen Pol M Arief Ramdhani. Arief mengatakan bahwa pihaknya melakukan rangkaian proses pemeriksaan internal kepada pegawai BNN Kota Tasik.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Mengapa gaya hidup istri pejabat BPN itu menjadi viral? Viralnya hidup mewah istri Sudarman berawal dari unggahan akun @PartaiSocmed di media sosial.
"Perkembangan lebih lanjut akan kami informasikan kepada rekan-rekan," kata dia kepada wartawan, Rabu (11/4).
Arief juga mengingatkan kepada seluruh pegawai BNN untuk senantiasa melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan dan ketentuan berlaku. Hal yang perlu dilakukan oleh para pegawai BNN juga adalah menjaga integritas.
Sementara itu, Sub koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Tasikmalaya, Ridwan Jumiarsa mengatakan bahwa terkait surat THR ke perusahaan otobus sudah disampaikan langsung Kepala BNN Kota Tasikmalaya.
"Menurut keterangan kepala BNN Kota Tasikmalaya, surat tersebut tidak jadi dikirim ke PO Budiman, tapi ditarik kembali," kata Ridwan kepada wartawan.
Ia juga menyebut bahwa berdasarkan hasil klarifikasi Kepala BNN Kota Tasikmalaya, surat permintaan THR baru dibuat satu dan baru dikirimkan ke perusahaan otobus antar kota antar provinsi (AKAP) di Kota Tasikmalaya.
Ridwan menjelaskan bahwa kasus surat THR itu saat ini dalam penanganan BNN RI dengan memeriksa sejumlah pegawai yang terlibat.
Sebelumnya, sebuah surat dengan kop Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya beredar luas di masyarakat. Yang menjadi sorotan adalah isi surat tersebut yang meminta paket tunjangan hari raya (THR) ke salah satu perusahaan otobus (PO) di Kota Tasikmalaya.
Surat tersebut diketahui bernomor B/1591V/KA/SU.00/2023/BNNK-TSM, dan dikeluarkan tanggal 10 April 2023 yang ditandatangani Kepala BNN Kota Tasikmalaya, Iwan Kurniawan Hasyim. Foto surat tersebut tersebar di aplikasi perpesanan warga dan juga wartawan.
Terkait surat tersebut, humas PO bus yang dituju, Ahmad Luzen kepada wartawan mengaku belum menerima surat yang fotonya tersebar. Namun walau begitu dirinya sudah mengetahui isi dari surat tersebut.
“Untuk suratnya belum kami terima, masih simpang siur namun berita itu sudah menyebar. Adapun kaitan dengan THR, tentunya kami berpikirnya karyawan diutamakan,” katanya, Selasa (11/4).
Sementara itu, Kepala BNN Kota Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim kepada wartawan membenarkan bahwa surat tersebut memang berasal dari pihaknya. Surat tersebut ditujukan kepada PO Bus Budiman Tasikmalaya, kaitan permohonan THR atau paket untuk lebaran.
Ia menjelaskan bahwa permohonan tersebut diketahui BNN Kota Tasikmalaya.
“Tujuannya untuk memberikan tambahan aja anggota, itu dalam bentuk barang, sembako atau apa," katanya kepada wartawan.
(mdk/ded)