Kasus Novel belum terungkap, Kapolri sebut KPK belum kirim tim investigasi
Mendapat kritikan, Tito menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengungkap kasus penyerangan Novel. Seperti, memeriksa lebih dari 50 saksi melalui metode induktif dan deduktif.
Setelah lebih dari 6 bulan, Polri belum berhasil mengungkap aktor intelektual di balik aksi penyiraman air keras kepada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Lambatnya kinerja Polri mengungkap pelaku penyerang Novel mendapat sorotan Komisi III.
"Saya kira akan ditemui pertanyaan ke Polri, kenapa sampai 6 bulan belum juga terungkap," tanya anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP Arsul Sani saat raker dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10).
Pertanyaan yang sama juga dilontarkan anggota Komisi III Fraksi PKS, Muhammad Nasir Djamil. Dia mempertanyakan kemampuan Polri dalam mengungkap suatu kasus.
"Kami tentu juga berharap kasus Novel Baswedan bisa diungkap. Kenapa tidak ada kemampuan untuk mengungkap ini," tegasnya.
Mendapat kritikan, Tito menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengungkap kasus penyerangan Novel. Seperti, memeriksa lebih dari 50 saksi melalui metode induktif dan deduktif.
Polri juga telah mengamankan 5 terduga pelaku namun ternyata tidak terbukti terlibat dalam penyerangan Novel. Selain itu, Tito mengaku telah mengkonfrontir sejumlah saksi dengan 3 orang yang dicurigai Novel sebagai pelaku penyiraman. Setelah diperiksa 3 orang itu tidak terbukti bersalah.
"Sudah juga dilakukan metode Konfrontasi antara para saksi dengan tiga orang yang menurut saudara Novel Baswedan dicurigai sebagai pelakunya tapi para saksi sudah menyatakan direkam di video itu bukan pelakunya," terangnya.
Tak hanya itu, Tito mengklaim Polri telah menawarkan KPK untuk membentuk tim. Tujuannya, untuk memverifikasi bersama hasil penyelidikan atas kasus Novel yang didapat Polri. Termasuk, menawarkan KPK membentuk tim gabungan untuk melakukan investigasi bersama.
Sayangnya, kata Tito, hingga saat ini KPK belum membentuk tim seperti yang diusulkan. Dia menduga KPK masih fokus memusatkan kekuatan untuk menangani kasus-kasus besar, semisal kasus korupsi e-KTP.
"Namun kami dengar KPK belum membentuk tim ini kemungkinan masih sedang menghadapi proses proses kasus kasus yang dianggap lebih penting oleh KPK seperti kasus kasus e-KTP dan lain-lain. Sehingga energi dan fokus ke sana," tukasnya.
Baca juga:
Menolak lupa kasus penyiraman Novel Baswedan yang masih jalan di tempat
Kasus Novel Baswedan mandek, Wadah Pegawai KPK akan terus tagih janji Jokowi
Pengungkapan kasus penyerangan Novel mandek, KPK tetap koordinasi dengan Polri
Raker dengan Komisi III, Polri sudah siapkan jawaban soal kasus Novel
6 Bulan kasus Novel Baswedan mandek, KPK sebut 'jadi ancaman bagi kita semua'
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Apa yang diharapkan dari Kaukus Air di DPR RI? Putu berharap, kaukus yang diprakarsai oleh para anggota dewan di periode ini bisa terus memperjuangkan isu-isu terkait air. Ia menegaskan bahwa komitmen dan kepedulian pada kelangsungan air bersih tak sekadar hadir pada momentum World Water Forum (WWF) alias Forum Air Sedunia ke-10 yang akan digelar nanti.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan Air Rumi lahir? Air Rumi, anak dari pasangan Irish Bella dan Ammar Zonni lahir pada 17 September 2020.