Kasus Penembakan Warga, Propam Polda Sulsel Amankan 10 Senjata Api
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menyita 10 senjata api milik sejumlah personel, terkait kasus penembakan yang terjadi di Jalan Barukang, Kelurahan Pattingngaloang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Minggu (30/8). Dalam insiden tersebut, dua orang terluka dan satu meninggal dunia.
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menyita 10 senjata api milik sejumlah personel, terkait kasus penembakan yang terjadi di Jalan Barukang, Kelurahan Pattingngaloang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Minggu (30/8). Dalam insiden tersebut, dua orang terluka dan satu meninggal dunia.
"Iya, ada senpi lain dibawa anggota selain yang digunakan Bripka Usman di TKP. Saya amankan semua, ada 10 senpi," kata Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Polisi Agoeng Kurniawan saat dikonfirmasi, Selasa (1/9).
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Ibrahim Tompo yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, warga yang berkumpul dan melakukan pengeroyokan di malam kejadian itu dalam kondisi mabuk.
"Olehnya ada juga warga yang diperiksa sekaitan pengeroyokan terhadap anggota polisi yang melatarbelakangi tindakan penembakan itu. Ada empat warga diperiksa dan kemungkinan masih bertambah jumlahnya," kata Ibrahim Tompo.
Disebutkan, di tengah warga yang berkumpul itu, ada tiga korban yaitu Anjas, Ammar dan Iqbal. Ketiganya sempat diperiksa dan terungkap bahwa dua korban terindikasi menggunakan narkoba.
"Tiga korban ini juga diperiksa dan dua di antara tiga korban ini ditemukan ada indikasi gunakan narkoba," ujarnya.
Sementara itu, Jahwad (52), orang tua dari Anjas, mengatakan, akan mengadukan kasus ini dan minta pendampingan ke lembaga bantuan hukum (LBH) Makassar.
"Kami rencana ke LBH tapi tidak dalam waktu dekat ini dulu karena selesaikan dulu takziah anak saya," tutur Jahwad.
Ibrahim Tompo menjelaskan, kronologi kejadian dilatarbelakangi upaya pembelaan diri anggota polisi karena warga melakukan tindakan pengeroyokan menggunakan batu, kayu, besi dan tangan. Anggota polisi itu berada di lokasi karena melakukan penyelidikan kasus pengeroyokan yang terjadi sebelumnya, Rabu (26/8).
Saat itu, polisi itu bertanya untuk mencari rumah Namus, salah seorang pelaku pengeroyokan. Namun hal itu tidak direspons baik oleh warga. Kemudian ada rentetan kejadian penyerangan dan pengeroyokan terhadap polisi ini di lokasi itu. Karena terdesak, dia mengeluarkan pistol dan tembakan ada yang mengenai kaki juga kepala warga.
"Kami belum menerima hasil autopsi korban yang meninggal dunia ini," dalih Ibrahim Tompo saat ditanya soal korban Anjas yang luka di kepala.
(mdk/cob)