Kasus suap Akil, satpam MK akui jadi informan Muchtar Ependy
Si satpam suka memberi informasi soal jadwal sidang sengketa pilkada di MK.
Pihak-pihak yang diduga bersekongkol jadi makelar kasus sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi semakin terkuak. Bahkan terkuak pihak satuan pengamanan di MK juga terlibat dalam proses pengurusan sengketa pilkada, dengan menjadi informan kepada Muchtar Ependy, calo suap bekas Ketua MK Akil Mochtar.
Salah satu anggota satpam MK, Zulhafis, mengakui hal itu saat bersaksi dalam persidangan Wali Kota non-aktif Palembang dan istri, Romi Herton-Masyito, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (4/12). Dia dengan enteng mengatakan memang sering memberikan informasi soal jadwal sidang sengketa pilkada dan pihak-pihak pemohon, termohon dan terkait.
"Pak Muchtar memang tanya ke saya tentang perkara. Saya suka kasih ke dia informasi tentang perkara, pihak termohon dan pihak dimohon, dan jadwal sidang," kata Zuhafis saat bersaksi.
Zulhafis mengatakan sampai saat ini dia masih bertugas di MK. Dia mengaku pertama kali bertemu dengan Muchtar pada saat awal sengketa pilkada Kota Palembang di musala Gedung MK.
"Saya kenalan di situ. Kami ngobrol ringan saja. Awalnya saya enggak tahu, saya kira orang yang berperkara saja," ujar Zulhafis.