Kata Munarman Soal Giat FPI Bantuan di Banjir Cipinang Melayu Dibubarkan TNI Polri
Munarman mengatakan, tim yang berada di lokasi merupakan anggota organisasi Front Persaudaraan Islam. Bukan Front Pembela Islam yang telah dibubarkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.
Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman membenarkan pembubaran yang dilakukan TNI Polri terhadap relawan organisasi Front Persaudaraan Islam di kawasan banjir Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
"Benar," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (21/2).
-
Kenapa Munarman membacakan ikrar setia kepada NKRI? Pembacaan itu dilakukan ketika dirinya tengah menjalani masa tahanan kasus terorisme.
-
Kapan Munarman membacakan ikrar setia kepada NKRI? Kegiatan itu dilangsungkan 8 Agustus 2023 oleh lembaga pemasyarakatan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Apa yang menjadi gebrakan Mentan yang dipuji oleh Ketua MPR? "Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan," ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
-
Dimana Munarman membacakan ikrar setia kepada NKRI? Dikutip lewat video akun instagram @bangranistones, Munarman terlihat memakai celana hitam dan baju koko putih dengan peci yang dililitkan bendera merah putih. Turut membacakan ikrar setia kepada NKRI.
Dia mengatakan, tim yang berada di lokasi merupakan anggota organisasi Front Persaudaraan Islam. Bukan Front Pembela Islam yang telah dibubarkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.
"Padahal tim kemanusiaan kami datang bawa bantuan, buka dapur umum, dan membawa tim evakuasi," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Makasar Kompol Saiful Anwar menyampaikan, petugas melakukan pembubaran lantaran atribut yang digunakan merupakan simbol-simbol organisasi terlarang Front Pembela Islam (FPI).
"Kemarin benar (dibubarkan), karena kan mereka itu ikut dengan memakai atribut FPI. Nah sedangkan sekarang segala kegiatan bentuknya FPI kan dilarang kan kita tahu sendiri. Sehingga saya sama Pak Danramil, Pak Kapolres dan Pak Dandim melarang mereka untuk ikut," tutur Saiful saat dikonfirmasi.
Saiful menyebut, pihaknya sebenarnya tetap mempersilakan giat kemanusiaan itu dilangsungkan. Hanya saja tetap memperhatikan penggunaan atribut.
"Sudah kita sampaikan ya, kita imbau baik-baik kok agar benderanya, semuanya yang ada di situ kita suruh turunkan semuanya, kita pakai baju biasa saja," jelas dia.
Ada sekitar 10 orang yang datang mengatasnamakan organisasi baru FPI itu. Adapun atribut atau pun simbol yang dilarang pemerintah tersebut terdapat di kaos, bendera, juga rompi.
"Apapun bentuknya kan yang namanya FPI, terus itu lambangnya sama, apanya sama, masa kita nggak ini (tertibkan). Nah ya, ini kan negara yang melarang segala bentuk kegiatan apapun," Saiful menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
TNI Polri Bubarkan Giat Bantuan FPI di Banjir Cipinang Melayu
Densus 88 Dinilai Perlu Panggil Munarman soal Dugaan Keterlibatan Terorisme
Komnas HAM Serahkan Barang Bukti Kasus Tewasnya Laskar FPI ke Polri
Kapolri Perintahkan Jajaran Segera Tuntaskan Kasus Penembakan 6 Laskar FPI
Barang Bukti Kasus Penembakan Laskar FPI Diserahkan Komnas HAM ke Polri Siang Ini
Polri Bersurat ke Komnas HAM Minta Barang Bukti Kasus Tewasnya Laskar FPI