Kearifan lokal Maumere di balik lagu Gemu Famire
Kearifan lokal Maumere di balik lagu Gemu Famire. Makna dari lagu itu sendiri juga untuk kegembiraan masyarakat asli Maumere maupun warga atau masyarakat pendatang.
Frans Cornelis Dian Bunda, pencipta lagu Maumere ini merasa sangat senang setelah lagu yang diciptakannya bisa memecahkan rekor dunia Museum Rekor Indonesia (Muri). Pemecahan rekor lagu Maumere itu sekaligus diikuti tarian Gemu Famire yang diikuti oleh ribuan anggota TNI-Polri seluruh Indonesia.
Frans pun menceritakan awal mula lagu ini diciptakannya. Dia mengatakan, lagu itu diciptakannya pada tahun 2011 tepatnya di bulan Mei. Kemudian, lagu ini mulai memasyarakat pada tahun 2012. Dan mulai meluas ke seluruh Indonesia pada 2014.
-
Lagu apa yang dinyanyikan oleh Kapolri dan Panglima TNI bersama GIGI? Kapolri-Panglima TNI kompak membawakan lagu 'Kepastian yang Kutunggu' dengan iringan dari band GIGI.
-
Bagaimana Panglima TNI menanggapi lagu yang dinyanyikan bersama Kapolri? Senada dengan Kapolri, Panglima TNI Agus Subiyanto pun mengaku punya cerita indah tentang lagu tersebut. Menurut pengakuannya, lagu tersebut mengingatkannya pada masa-masa pacaran saat taruna.
-
Apa isi dari lirik lagu tertua di dunia? "Selagi kamu hidup, bersinarlah. Tidak ada kesedihan sama sekali. Hidup hanya ada sebentar dan waktu menuntutnya."
-
Bagaimana irama lagu "Terajana"? Lagu dangdut Terajana sangat terkenal dengan irama yang enerjik ala India dan mudah diingat.
-
Lagu apa yang Yuni Shara bawakan di acara HUT ke-496 DKI? Di momen peringatan HUT Kota Jakarta penampilan Yuni Shara mencuri perhatian. Kakak dari penyanyi Krisdayanti ini tampil mengenakan kebaya berwarna merah. Potret Yuni Shara saat tampil di gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta. Dia membawakan lagu 'Si Jali-jali'.
-
Apa makna mendalam dari lagu Lir-Ilir? Lagu Lir Ilir memiliki lirik syair yang indah dan makna yang dalam. Makna lagu Lir Ilir mengajarkan tentang hakikat kehidupan. Setiap syair memiliki makna yang berbeda, namun tetap terhubung menjadi satu kesatuan.
"Inspirasinya jujur saya buat saya membayangkan lagu ini untuk oleh-oleh tamu atau yang masyarakat siapa saja yang datang ke Maumere mereka boleh mendengar dan menjadikan oleh-oleh. Saat itu saya ingin buat satu lagi yang ketika orang dengar, ingat mereka senang dan membawa ini," kata Frans di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (4/9).
"Jadi ini tuhan memberkati dan lagu ini diterima dan satu hal yang penting saya mengambil beberapa kearifan lokal yaitu ada gong nya, gong wani," tambahnya.
Guru SMK Yohanes 23 Maumere ini pun mengaku, syair yang ada dalam pada lagu tersebut diambil dari cara mengajar guru-guru pada zaman dahulu atau semasa ia kecil.
"Di syairnya saya ambil guru-guru zaman dulu mengajarkan notasi makanya ada gemu ada famirenya, famire itu not, gemu itu memasukan ke dalam mulut," ungkap Frans yang kerap dipanggil Nyong Franco.
Makna dari lagu yang ia ciptakan itu sendiri juga untuk kegembiraan masyarakat asli Maumere maupun warga atau masyarakat pendatang.
"Jadi sebenarnya maknanya itu diambil cara belajar notasi di sekolah, ini suatu kearifan yang sederhana dan sekarang sudah zaman gadget kalau dalam dulu guru-guru harus pinter. Gemu Famire itu makna keseluruhan untuk bergembira, berputar kiru ke kanan," ujarnya.
Dalam lagu Maumere ini, ternyata ia menyanyikan atau menciptakannya tak hanya secara sendiri melainkan dengan sang adik yang bernama Alferd.
"Lagu ini saya nyanyikan dengan adik saya pak Alfred waktu itu produser itu Kaharudin, dan satu orang yang sangat penting dalam musik itu barusan meninggal dua hari lalu Usilelo dia yang operator miksing musik," pungkasnya.
Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan tari Gemu Famire, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Tari yang diikuti oleh ribuan anggota TNI-Polri ini untuk memecahkan rekor dunia Museum Rekor Indonesia (Muri), Selasa (4/9).
Tari Gemu Famire dilakukan sekitar pukul 06.45 WIB di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur atau tepatnya di halaman Gedung Soedirman. Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang ditemani oleh sang istri Nanny Hadi Tjahjanto ikut memecahkan rekor dunia Muri.
Sebelum memulai tari Gemu Famire, Hadi bersama dengan Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menyapa anggota TNI-Polri melalui video conference yang ikut memeriahkan rekor dunia Muri di seluruh Indonesia.
"Mari sama-sama hari ini memecahkan rekor tari Gemu Famire. Kegiatan ini dalam rangka menjaga dan melestarikan budaya Indonesia, mari sukseskan Gemu Famiri dalam rangka memecahkan rekor Muri," kata Hadi.
Dalam melakukan tari Gemu Famire, para peserta menggunakan seragam olahraga angkatan masing-masing baik TNI maupun Polri. Tak lupa juga mereka menggunakan selendang dan penutup atau ikat kepala ciri khas dari Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Tari Gemu Famire diikuti oleh 14.300 orang. Peserta terdiri dari 5.000 orang dari Mabes TNI, 1.000 orang dari Mabes AD, 4.000 orang dari Mabes AL, 4.000 orang dari Mabes AU dan 300 orang Mabes Polri.
Tak hanya itu, tari gemu famire ini juga dilaksanakan serentak di markas TNI seluruh Indonesia. Total peserta mencapai 305.000 orang.
Usai melakukan tari Gemu Famire, Hadi pun langsung menerima piagam penghargaan yang diberikan langsung oleh pendiri Muri Jaya Suprana. Selain mendapatkan piagam, Hadi juga memberikan penghargaan terhadap prajurit yang meraih medali di ajang Asian Games.
Baca juga:
Gelar Tari Gemu Famire di seluruh Indonesia, TNI pecahkan rekor dunia
Dimotori TNI, 305 ribu orang menari Gemu Famire pecahkan rekor Muri
Rekor dunia baru telah diciptakan oleh penyelam wanita Indonesia
Pendidikan politik diikuti 2.000 lebih siswa SMA pecahkan rekor dunia
1.800 Penari tumpah ruah di Tanah Lot pecahkan rekor Muri dan dunia
Kemendagri raih rekor dunia pertandingan catur
Gebyar bunga Rawa Belong dan rekor MURI replika garuda dari bunga sedap malam