Kebakaran Hutan TNBTS Meluas, Titik Api Bertambah
Sulitnya medan untuk menuju ke titik api menjadi kendala petugas gabungan TNI Polri BPBD dan Balai Besar TNBTS yang melakukan pemadaman api.
Kebakaran hutan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Lumajang, Jawa Timur semakin meluas. Hingga Rabu (4/9), titik api muncul di wilayah Resort Ranupani dan Resort Senduro.
Kobaran api mula-mula terlihat di perbukitan Ebeng-Ebeng, Desa Argosari, Kabupaten Lumajang yang membakar tanaman hutan seperti cemara gunung, ilalang, dan semak belukar.
- Sinyal di Tanjung Priok Sempat Gangguan Ternyata Akibat Komponen BTS Dicuri
- Berseragam Lengkap Bintang Dua TNI Tangani Kebakaran Lahan, Berjibaku sama Prajurit Padamkan Api
- Begini Cara Prajurit TNI Perbatasan Menghibur Diri, Pak Bhabin Tak Mau Kalah, Sekali Nyoba Langsung Muntah
- Kepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam
Petugas gabungan diterjunkan ke lokasi titik api untuk melakukan pemadaman. Sulitnya medan untuk menuju ke titik api menjadi kendala petugas gabungan TNI Polri BPBD dan Balai Besar TNBTS yang melakukan pemadaman api. Pasalnya, proses pemadaman hanya dilakukan menggunakan cara memukul dengan ranting pohon.
Selain di perbukitan Ebeng-Ebeng, Desa Argosari, kebakaran hutan juga terjadi di kawasan Resort Ranupani, tepatnya di perbukitan Ayek-Ayek, Desa Ranupani, Lumajang.
Titik api di kawasan ini muncul pada Selasa (3/9) pagi. Banyaknya tanaman hutan yang kering membuat api dengan cepat menjalar ke kawasan lain, termasuk di antaranya tanaman di jalan alternatif menuju pendakian Gunung Semeru.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudhi Cahyono memastikan Tim Reaksi Cepat bersama TNI-Polri dan petugas TNBTS terus melakukan pemadaman.
"Kita koordinasi dengan TNBTS sudah kita lakukan upaya penanganan. Sementara ini ada 2 titik, yakni di Ranupane wilayah Ayek-Ayek sama dekat B29 Desa Argosari di Bukit Ebeng-ebeng," jelas Yudhi.
Belum diketahui pasti luas wilayah hutan yang terbakar sejak Minggu (1/9) lalu. Sementara, dugaan penyebab kebakaran lantaran cuaca panas ekstrem ditambah angin kencang yang mengakibatkan gesekan antarranting yang memercikkan api kemudian membakar tanaman-tanaman yang kering.