Kebakaran Selama 3 Hari Sebabkan Hampir 50 Hektare Lahan di Ogan Ilir Hangus
Kebakaran hutan dan lahan selama tiga hari berturut-turut di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, menghanguskan hampir 50 hektare. Tim pemadam terus berjibaku memadamkan api.
Kebakaran hutan dan lahan selama tiga hari berturut-turut di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, menghanguskan hampir 50 hektare. Tim pemadam terus berjibaku memadamkan api.
Karhutla terluas berada di Deda Arisan Jaya dan Desa Ulak Petangisan yang berada di Kecamatan Pemulutan Barat. Hingga Rabu (4/8) pukul 23.30 WIB, lahan yang terbanyak mencapai 40 hektare.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Kapan Bumi akan kehabisan oksigen? Dalam sekitar 1 miliar tahun, kehidupan di Bumi memang akan berakhir karena kurangnya oksigen.
-
Kapan Masjid Kiai Muara Ogan didirikan? Dilansir dari situs kiaimuaraogan.com, masjid ini berdiri sekitar tahun 1871 Masehi.
Lahan yang terbakar memiliki vegetasi semak belukar dan ilalang. Sementara pemilik lahan sampai saat ini belum diketahui.
Karhutla di sana terjadi sejak tiga hari lalu dan menyisakaan satu titik api yang sulit dijangkau tim darat. Tiga unit helikopter dikerahkan melakukan pemadaman dari udara.
Kemudian, sebanyak 5 hektare lahan di Desa Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, juga hangus terbakar. Meski sudah diupayakan pemadaman, masih ada satu titik api yang tersisa dan saat ini masih proses pemadaman.
Sementara karhutla di Desa Lubuk Keliat, Kecamatan Lubuk Keliat, membakar 2,5 hektare lahan. Api dapat dijinakkan atas bantuan guyuran hujan di lokasi.
Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengungkapkan, titik api cepat membesar karena didukung lahan yang kering ditambah angin kencang. Beruntung di lokasi masih terdapat air sungai maupun kanal sehingga satgas pemadam berangsur menjinakkan api.
"Selama karhutla tiga hari ini di Ogan Ilir, catatan kami ada 47,5 hektare yang terbakar. Water bombing maupun satgas darat telah berupaya memadamkan api," ungkap Ansori, Kamis (5/8).
Dikatakan, karhutla di Ogan Ilir tahun ini tercatat paling banyak terjadi selama 2021. Hingga 4 Juli 2021, BPBS Sumsel mencatat sebanyak 141,27 hektare di kabupaten itu terbakar.
Kemudian disusul Banyuasin seluas 16,2 hektare, Musi Banyuasin 9,5 hektare, dan Kabupaten Penukal Abah Lematang Ilir sebanyak 4,25 hektare.
"Luasan yang terbakar di Ogan Ilir meningkat jauh dari tahun lalu sebanyak 96,4 hektare," ujarnya.
Luasnya lahan yang terbakar di Ogan Ilir akibat kemampuan penanganan oleh petugas. Apalagi gambut di sana sangat luas yang sulit diakses dan berangsur kering.
"Wilayah Ogan Ilir sulit dipadamkan jika terjadi kebakaran lahan karena wilayahnya sangat luas, tidak semuanya terjangkau oleh darat. Karena kemampuan kita terbatas paling radius berapa ratus meter karena kebakaran sampai ke lahan bagian dalam," pungkasnya.
Baca juga:
10 Hektare Lahan di Aceh Tengah Terbakar Dalam Sepekan
Kebakaran di Sambas Akibat Pembukaan Lahan Berkebun, Pemadaman Gunakan Sumur Bor
Puluhan Hektare Lahan dan Hutan di Dataran Tinggi Aceh Terbakar
Karhutla di Ogan Ilir Mendekat ke Permukiman, 4 Heli Dikerahkan untuk Pemadaman
BMKG Pantau 20 Titik Panas di Sumatera Utara