Kebun Binatang Surabaya cari penyebab kematian Komodo
Kematian hewan koleksi kebun binatang terlengkap se-Asia Tenggara ini, masih terjadi.
Komodo Dragon anakan koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur ditemukan tewas di kandang 5 dengan kondisi lidah terjulur ke kanan, Sabtu (1/2) sekitar pukul 10.30 WIB. Belum diketahui penyebab kematian reptil raksasa bernama latin Veranus Komodoensis itu.
Hanya saja, menurut keeper KBS, Suraji, Komodo anakan yang belum diketahui jenis kelaminnya itu, tewas saat akan diberi makan. "Tadi masih hidup, hanya saja kondisinya lemas dan tidak mau makan. Saat saya kasih makan diam saja, kemudian saya dekati dan saya pegang ekornya diam saja," kata Suraji.
Sementara itu, Humas KBS, Agus Supangkat mengatakan, kematian reptil raksasa berusia sekitar tiga tahun itu, diketahui oleh keeper KBS sendiri. "Yang menemukan keepernya. Saya belum tahu datanya secara detail," elak Agus.
Agus juga mengatakan, kalau pihaknya belum mengetahui penyebab kematian Komodo ini. "Masih diselidiki," singkatnya.
Di lokasi yang sama, Direktur Oprasional KBS dr Liang Kaspe juga membenarkan kematian Komodo anakan tersebut. Sayangnya, Liang Kaspe juga tidak menjelaskan secara rinci terkait Komodo yang mati itu. "Belum bisa memberikan jawaban apa-apa. Kita belum mengetahui penyebabnya. Nanti kita tunggu setelah pemeriksaan," elak dia singkat.
Selain Komodo anakan yang ditemukan tewas dengan lidah terjulur ini, Jumat siang kemarin, seekor Kijang bunting juga ditemukan tewas dengan mulut penuh busa. Dan polisi masih melakukan penyelidikan atas kematian Kijang tersebut.
Selain itu, kematian Singa jantan bernama Michael yang ditemukan tewas tergantung pada 7 Januari lalu juga masih belum tuntas penyelidikannya. Dan ada apa dengan KBS? Kematian demi kematian hewan koleksi kebun binatang terlengkap se-Asia Tenggara ini, masih terjadi.