Kecam Densus 88, ormas di Solo konvoi datangi markas Polresta
Tindakan Densus dinilainya sebagai aksi brutal.
Puluhan anggota ormas dan kelaskaran Islam di Solo, menggelar aksi demonstrasi, di Bundaran Gladag, Jumat (3/1). Selain berorasi mereka juga melakukan konvoi, menuju Mapolresta Solo, yang ada di Jalan Adi Sucipto, Manahan. Mereka mengecam keras tindakan Densus 88 Anti-Teror yang melakukan penggerebekan dan menembak mati 6 orang terduga teroris, dalam penggerebekan di Ciputat, Tangerang Selatan, 1 Januari lalu.
Peserta aksi menilai, apa yang dilakukan Densus sebagai tindakan yang telah melanggar hukum dan HAM.
Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Solo, Sholeh Ibrahim kembali mengecam keras tindakan represif Densus 88. Mereka menilai Densus 88 telah melakukan tindakan tanpa prosedur yang berlaku di kepolisian. Tindakan Densus dinilainya sebagai aksi brutal.
Menurut para demonstran, para terduga teroris tersebut, belum tentu bersalah. "Mereka baru dinyatakan sebagai terduga. Mereka itu belum tentu bersalah. Polisi seharusnya menghormati asas praduga tak bersalah. Apalagi belum ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.," katanya.
Menurut Sholeh, apa yang dilakukan Densus 88 telah melanggar Pasal 18 ayat 1 dan Pasal 32 ayat 2 UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM. Mereka juga menuduh Densus melanggar Pasal 16 ayat 2 Peraturan Kapolri No 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar HAM dalam Penyelenggaraan Tugas Polri serta Pasal 6 ayat 1 UU No 12 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Konvenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik.
Persoalan lain yang juga diprotes pendemo adalah adanya barang bukti yang ditemukan Densus 88 di lokasi pengerebekan. Mereka tak yakin barang tersebut ada di lokasi saat penggerebekan.
Saat berorasi mereka juga mendesak DPR, Komnas HAM dan Kompolnas segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Polri. Selain itu mereka juga mengingatkan kepada Presiden tentang kemungkinan pihak-pihak asing yang bermain dalam aksi-aksi penyergapan terduga teroris tersebut.
Tak puas menggelar aksi di bundaran Gladag, puluhan massa menggeruduk Mapolresta Solo. Setiba di depan Mapolresta, mereka sudah dihadang oleh pasukan Dalmas. Di depan Mapolresta, mereka pun melakukan orasi, mengecam tindakan polisi. Namun aparat BrImob dan Dalmas bisa mengamankan aksi tersebut. Hingga aksi berakhir suasana yang sempat tegang pun berakhir. Puluhan massa pun segera membubarkan diri.
Baca juga:
Pen gun, senpi mini rakitan teroris Indonesia
Kapolri: Tembak mati terduga teroris sudah sesuai prosedur
Usai tes DNA, keluarga belum bisa lihat jenazah teroris Ciputat
Mabes Polri bantah sengaja tembak mati teroris Ciputat
Kritik aksi Densus 88, DPR minta teroris ditangkap hidup
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Kapan kemacetan horor itu terjadi? Kemacetan di Puncak terjadi sejak siang hingga tengah malam, pada Minggu 15 September 2024.
-
Kenapa kemacetan horor itu terjadi? Kemacetan sepanjang jalan di Kawasan Puncak merupakan imbas libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.
-
Apa yang menjadi ciri khas Tari Cepet? Jika diamati dalam pementasan tari Cepet di era sekarang, turut ditampilkan kesenian kuda lumping yang sebelumnya juga populer di Jawa Tengah.
-
Bagaimana Angger Dimas menggambarkan teror yang ia terima? Angger melanjutkan, "Hmmm tiga sampe empat orang. Teror secara saya punya utang banyak," sambung Angger.