Kehabisan Solar, Nelayan Ini Terombang-ambing di Laut Selama Delapan Hari
Kepala Seksi Humas Polres Tasikmalaya, AKP Asep Nurzaman mengatakan, nelayan yang terombang ambing diketahui berasal dari Desa Binuangeun, Kecamatan Malingping. Kepada polisi yang berhasil menyelamatkan, Ma’mur mengaku sudah delapan hari di lautan.
Ma’mur (63), seorang nelayan asal Kabupaten Rangkasbitung, Banten terombang ambing di lautan selama beberapa hari. Beruntung, saat sampai di perairan Tasikmalaya pada Selasa (31/1) ia diselamatkan oleh Polisi dari Satpolairud Polres Tasikmalaya.
Kepala Seksi Humas Polres Tasikmalaya, AKP Asep Nurzaman mengatakan, nelayan yang terombang ambing diketahui berasal dari Desa Binuangeun, Kecamatan Malingping. Kepada polisi yang berhasil menyelamatkan, Ma’mur mengaku sudah delapan hari di lautan.
-
Kapan Kapal San Jose tenggelam? Kisah Tenggelamnya Kapal San Jose 8 Juni 1708 menjadi pertempuran antara armada Spanyol dan komandan Inggris, Charles Wager, di dekat Cartagena, Kolombia.
-
Kapan Kapal Uap Central America tenggelam? Pada 12 September 1852, dunia dikejutkan oleh tenggelamnya Kapal Uap Central America, yang dikenal sebagai "Kapal Emas" karena membawa muatan emas dalam jumlah besar dari California.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Kapan Pekan Gawai Dayak digelar? Perempuan Suku Dayak berbalut busana adat itu salah satunya saat acara Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-37 Kalimantan Barat yang digelar di Rumah Radakng, Pontianak, Sabtu (20/5). Pekan Gawai Dayak akan digelar selama empat hari hingga Selasa, 23 Mei 2023.
-
Kapan Sumatra Thawalib resmi didirikan? Pada tahun 1918, nama Koperasi Pelajar berubah menjadi Sumatra Thawalib yang dicanangkan oleh Ichwan, El Yunusy, Jalaluddin Thalib, dan Inyiak Mandua Basa pada tahun 1919.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
“Kepada kami, nelayan ini mengaku kehabisan solar saat tengah melakukan aktivitasnya mencari ikan. Akhirnya ia selama delapan hari terombang ambing di tengah lautan,” kata Asep, Selasa (31/1).
Sementara itu, Kepala Satpolair Polres Tasikmalaya, AKP Hari Sakti menjelaskan bahwa Ma’mur mengaku berangkat melaut dari Binuangeun Banten pada Senin, 23 Januari 2023. Rencananya, dengan segala perlengkapan yang sudah dibawa, ia melaut seorang diri untuk mencari ikan selama beberapa hari.
“Pada Kamis, 26 Januari 2023, nelayan ini berniat pulang setelah melaut selama beberapa hari. Namun saat hendak pulang kondisi gelombang cukup tinggi sehingga kemudian sampai menghabiskan stok solar yang sudah disiapkan,” jelasnya.
Saat itu, diungkapkannya, Ma’mur sempat menurunkan jangkar di tengah laut dengan harapan ada nelayan lainnya yang bisa melihat dan membantunya pulang.
“Yang terjadi saat itu ternyata kondisi angin bertiup cukup kencang sehingga menyebabkan tali jangkar putus,” ungkapnya.
Putusnya jangkar menyebabkan perahu yang digunakannya terbawa hembusan angin yang mengarah ke perairan Tasikmalaya selama berhari-hari. Hingga akhirnya, Selasa 31 Januari 2023, perahu Ma’mur sampai di wilayah Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Anggota kami di lapangan yang mengetahui langsung melakukan upaya penyelamatan. Saat ditemukan, kondisi perahu masih utuh, dan untuk korban langsung kami bawa untuk mendapatkan perawatan, secara umum kondisinya baik,” sebutnya.
Hari mengaku bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Syahbandar Banten terkait ditemukannya Ma’mur di perairan Tasikmalaya. Pihaknya saat ini masih menunggu jemputan pihak keluarga nelayan.
(mdk/fik)