Kehebohan warga gara-gara kabar pocong gentayangan
Akibat mencuatnya kabar pocong keliling, aktivitas warga di Kelurahan Manggar Baru, kini menjadi tidak seramai biasanya.
Kawasan tempat pelelangan ikan (TPI) Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Kalimantan Timur, tengah digegerkan isu pocong keliling. Diduga hantu yang bergentayangan itu merupakan jenazah seorang warga bernama Lambat yang belum lama ini dimakamkan, namun tali ikat pocongnya belum dilepas.
Kabar ini merebak berawal dari postingan di Facebook kemudian berlanjut dengan pembicaraan dari mulut ke mulut. Gentayangan pocong keliling ini santer terjadi di lingkungan warga RT 39, RT 02 dan RT 32.
"Iya, sudah seminggu ini, kabar pocong itu beredar di tengah masyarakat di sini," kata salah seorang tokoh masyarakat di RT 47 Manggar Lama, Andi Baso, kepada merdeka.com, Senin (25/4).
Akibat mencuatnya kabar pocong keliling, aktivitas warga di Kelurahan Manggar Baru, kini menjadi tidak seramai hari biasanya. Peristiwa hebohnya pocong gentayangan bukan kali ini terjadi.
Berikut kehebohan warga gara-gara kabar pocong gentayangan yang berhasil dirangkum merdeka.com, Selasa (26/4).
-
Di mana lokasi Misis? Pernah ada masanya Misis, sebuah kota kuno yang telah berdiri kokoh selama 7.000 tahun di wilayah selatan Adana, Turki, dikenal sebagai kota abadi.
-
Bagaimana Kiesha Alvaro memperkuat bukti-bukti dalam sidang perceraian? Dalam sidang yang memuat keterangan saksi tersebut, Kiesha Alvaro memperkuat bukti-bukti yang telah disajikan oleh pihak Okie Agustina sebagai penggugat.
-
Di mana Miftah diwisuda? AHY juga memberikan ucapan selamat kepada Miftah melalui Instagramnya atas kelulusannya dari Universitas Paramadina di Jakarta pagi ini (28/9).
-
Bagaimana karakter Mischa menarik perhatian penonton dalam Cinta Fitri? Aksi Mischa yang brutal dan jahat kepada Fitri seolah tak pernah habis di setiap episode.
-
Mengapa tarian Ketuk Tilu awalnya dikaitkan dengan kepercayaan mistis? Dengan kata lain mampu menghubungkan manusia dengan para roh leluhur.
-
Siapa yang menemui Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
Pocong keliling minta talinya dilepas
Warga kelurahan Manggar Baru digegerkan isu pocong keliling sepekan terakhir. Banyak warga melihat hantu itu gentayangan di wilayahnya. Diduga hantu yang bergentayangan itu merupakan jenazah seorang warga yang belum lama ini dikuburkan.
Guna meredam isu itu, warga bersama aparat Babinkamtibmas Polri dan TNI, berinisiatif mendatangi keluarga dari seorang warga yang baru meninggal. Dalam pertemuan itu, pihak keluarga mengakui bahwa jenazah belum dilepas tali ikat pocongnya.
"Nama warga yang meninggal itu adalah Pak Lambat, warga RT 39 Trans Manggar Baru, di Balikpapan Timur. Dia meninggal karena sakit. Itu keterangan dari keluarganya," ujar salah seorang tokoh masyarakat Manggar Lama yang tinggal di RT 47, Andi Baso, kepada merdeka.com, Senin (25/4).
"Mungkin ada pemahaman tersendiri. Keluarga yang kami datangi bersama Babinkamtibmas itu, mengakui memang anggota keluarganya saat dimakamkan, tali pocongnya tidak dilepas," tambahnya.
Hingga Minggu (24/4) dini hari lalu, lanjut Andi, puluhan orang berkumpul di tempat pemakaman Lambat, Mereka ingin memastikan ada tidaknya pocong keliling itu.
"Saya berpesan, ini baru kabar, isu, yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Jadi, sebagian warga percaya ada pocong gentayangan karena ada yang pernah melihatnya, sebagian lagi tidak percaya," terangnya.
Warga Manggar Baru lainnya, Nursandi, menilai ada beberapa pandangan berbeda di tengah masyarakat, tentang perlakuan pocong sebelum dan saat dimakamkan.
"Perbedaan cara pandang itu soal perlu tidaknya tali pocong dibuka. Kalau tidak (dibuka), bisa jadi pocong gentayangan ke sana kemari. Tinggal masing-masing pemahaman masyarakat sendiri," ungkap Nursandi.
Gara-gara pocong keliling, warga ngeri keluar malam
Merebaknya isu pocong keliling di kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Balikpapan, Kalimantan Timur, sepekan terakhir, bikin warga ketakutan keluar malam. Mereka khawatir pocong itu mengganggu kehidupan mereka.
Aktivitas warga di Kelurahan Manggar Baru, belakangan ini menjadi tidak seramai hari biasanya. Itu terlihat terutama di malam hari. Isu pocong keliling, memang bikin resah warga setempat. Kabar itu bahkan sampai hingga ke warga Kelurahan Manggar Lama, yang berbatasan langsung dengan Manggar Baru.
"Biasanya ramai di jam 8 malam sampai jam 10 malam. Tapi sekarang lebih banyak di dalam rumah, jadi khawatir. Jadi agak sepi daripada biasanya," kata salah seorang tokoh masyarakat Manggar Lama yang tinggal di RT 47, Andi Baso, kepada merdeka.com, Senin (25/4).
Isu pocong keliling sebenarnya merebak dari mulut ke mulut. Itu dimulai dari permukiman warga di RT 39 Manggar Baru. Warga setempat, beberapa di antaranya mengaku melihat pocong bahkan meminta tali kafannya dibuka.
"Iya, seperti itu yang beredar di tengah masyarakat saat ini. Pada dasarnya, tidak ada yang terganggu, atau dia (pocong) mengganggu. Jadi itu memang juga yang menurut warga buat resah mereka," terang Andi Baso.
Namun demikian, menurut Andi Baso, masih banyak warga di Manggar Baru tidak terpengaruh dengan kabar itu. Mereka tetap berani beraktivitas seperti biasa.
"Lumayan banyak juga laki-laki yang tidak takut, tidak terpengaruh kabar pocong gentayangan itu. Yang melihat adanya pocong itu kan di RT 39 saja. Di RT sekitarnya, tidak melihat," ungkap Andi.
Isu pocong keliling bikin polisi gencar patroli malam
Warga Manggar Baru sudah sepekan diresahkan dengan kabar ada makhluk halus, yakni pocong meminta ikatan tali kain kafannya dilepaskan. Akibat hal itu, polisi turun tangan dan menggiatkan patroli malam buat meredam kegelisahan warga.
"Di level bawah, kita tingkatkan patroli Babinkamtibmas di malam hari, mengajak tokoh masyarakat. Sama-sama memberikan pemahaman positif," kata Kapolres Balikpapan, AKBP Jefri Dian Juniarta, kepada merdeka.com, Senin (25/4) malam.
Jefri berharap masyarakat tidak terpancing isu pocong bergentayangan. Polisi, kata dia, terus meredam supaya tidak menimbulkan kekhawatiran berlebihan.