Kejar maling ikan, TNI AL minta dana operasional Rp 6,01 T
"Kebutuhan tahun ini seharusnya Rp 5,6 triliun, tapi cuma 28-29 persen saja yang dipenuhi," kata Marsetio.
TNI Angkatan Laut mengaku salah satu fokus tahun ini adalah mengejar kapal pencuri ikan yang mengganggu perairan Indonesia. Tapi upaya itu tidak murah. TNI AL mengaku perlu dana hingga Rp 6,01 triliun.
Menurut Kepala Staf TNI AL Laksamana Marsetio, masalah BBM jadi kendala operasional kapal-kapal TNI AL. Karena kurang BBM, tak semua kapal TNI AL siap tempur.
"Kebutuhan tahun ini seharusnya Rp 5,6 triliun, tapi cuma 28-29 persen saja yang dipenuhi. Jadi contoh kami dapat info ada 20 kapal di Arafura ada tiga kapal di ambon dalam kondisi siap, tapi cuma satu yang bisa kejar," kata Marsetio di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/12).
"Idealnya 6,01 triliun, baru semua kapal kita bisa gerak," lanjutnya.
Marsetio menjelaskan, selain masalah illegal fishing, TNI AL juga punya kebutuhan latihan dan mengirim pasukan perdamaian.
"Fungsi ketiga adalah diplomasi, misi perdamaian PBB. Ada dua kapal kita yang tugas ke Lebanon yakni KRI Frans Kaisiepo, dan KRI Sultan Iskandar Muda," lanjutnya.
Baca juga:
DPR minta Kasal baru harus lebih galak sikat kapal asing
Selama 2014, TNI AL cegat 434 kapal asing di perairan Indonesia
Ini 3 laksamana calon kepala staf angkatan laut
Panglima: Calon Kasal nggak ada pesenan-pesenan, kayak McD aja!
KSAL: Untuk jaga wilayah maritim butuh 12 kapal selam
Sejumlah kapal baru TNI AL minim suku cadang, operasi terkendala
-
Apa tugas utama Korps Marinir TNI AL? Sebagaimana kita tahu, Korps Marinir adalah satuan unit pada TNI AL yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim, hingga pembina kekuatan serta kesiapan operasi satuan.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.