Kejar Target Herd Immunity, Sampai Kapan?
Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi sebanyak 181.554.465 jiwa atau 70 persen populasi Indonesia untuk membentuk herd immunity. Kapan herd immunity di Indonesia akan terbentuk? Bagaimana cara mencapainya?
Pemerintah tengah gencarkan program vaksinasi Covid-19 tahap kedua bagi petugas/pelayan publik. Vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan sudah dilaksanakan sejak Januari 2021.
Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi sebanyak 181.554.465 jiwa atau 70 persen populasi Indonesia untuk membentuk herd immunity. Kapan herd immunity di Indonesia akan terbentuk? Bagaimana cara mencapainya?
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana vaksin Mpox melindungi tubuh dari virus? Vaksin ini merupakan vaksin turunan dari cacar (smallpox) generasi ketiga yang bersifat non-replicating, artinya tidak menyebabkan virus berkembang biak dalam tubuh.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Ketua Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio menjelaskan, herd immunity atau kekebalan kelompok bisa dicapai dengan pendekatan artificial immunity atau vaksinasi jika seluruh target sasaran Indonesia sudah divaksin.
"Apa yang akan terjadi setelah kita mendapatkan vaksinasi? Kita berharap jumlah infeksi akan turun, sejalan dengan program vaksinasi yang meningkat. Semakin banyak yang divaksin, maka herd immunity akan meningkat pula," kata Amin dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Alinea, Rabu (17/3).
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu memaparkan, timeline/ skema waktu herd immunity yang akan dicapai Indonesia. Dalam pemaparannya, terlihat bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membentuk herd immunity cukup lama. Jika vaksinasi Indonesia dimulai pada Januari 2021, maka herd immunity akan dicapai pada Januari 2022.
"Skema ini menunjukkan waktu pembentukan herd immunity yang cukup panjang. Tidak mungkin habis divaksin lalu minggu depannya kebal. Buktinya setelah divaksin 2 kali pun, ada yang terinfeksi, ini tandanya saat divaksin, dia sudah dalam masa inkubasi virus," ujarnya.
©2021 Merdeka.com/istimewa
Amin mengatakan, jika pemerintah ingin mencapai herd immunity sesuai dengan target waktu yang ditentukan, maka ada tiga hal yang harus dipenuhi dalam program vaksinasi. Ketiganya yaitu menyangkut kesediaan, sediaan, dan ketersediaan.
"Kesediaan ini maksudnya harus ada kemauan orang/masyarakat untuk divaksin. Lalu sediaan vaksin maksudnya, vaksin harus aman, efektif, dan halal. Kita punya banyak pilihan vaksin dari berbagai jenis yang didatangkan dari berbagai negara," ungkapnya.
Kemudian yang terakhir, kata Amin, yakni terkait ketersediaan vaksin. Menurutnya, ketersediaan vaksin lah yang sangat menentukan apakah herd immunity bisa dicapai sesuai dengan target waktu yang diinginkan.
"Ketersediaan vaksin ini yang menjadi critical. Mulai dari penerimaan vaksin di pabriknya, pendistribusian dan penyimpanannya, stabilitasnya, tanggal kadaluarsa vaksin, prioritas penerima, penyuntikan, hingga wastage vaksin harus diperhatikan," kata dia.
Dalam paparan itu, Amin juga menjelaskan, dua pendekatan lain untuk bisa mencapai herd immunity, yakni pendekatan natural immunity dan human infection model.
"Pendekatan natural immunity itu itu ada beberapa macam, yang pertama innate misalnya dengan cara minum vitamin untuk meningkatkan imunitas, lalu maternal ini menyangkut bayi jadi tidak saya jelaskan. ketiga melalui subnical natural exposure, dia secara tidak sengaja terpapar, tidak sempat sakit tapi muncul kekebalan," ungkapnya.
©2021 Merdeka.com/istimewa
Lalu pendekatan lainnya, yakni Human Infection Model. Dimana pendekatan ini dinilai tidak etis karena akan membiarkan seleksi alam.
"Pendekatan ini pernah dicoba di Swedia. Orang-orang dibiarkan saja terpapar. Yang kuat akan jadi sehat, tambah kuat. Yang lemah akan tereliminasi, tapi ini tidak etis dan korbannya lebih banyak," kata Amin.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, pemerintah melakukan berbagai cara untuk mempercepat herd immunity.
Misal, pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dan BUMN dalam melaksanakan vaksinasi massal.
"Lokasi pelaksanaan vaksinasi massal terus diperbanyak," kata Siti Nadia.
Kementerian Kesehatan menyadari, upaya mempercepat vaksinasi tidak hanya bergantung pada ketersediaan vaksin Covid-19, tetapi juga vaksinator.
Karena itu, pemerintah terus menambah jumlah tenaga vaksinator, bekerja sama dengan asosiasi klinik swasta hingga fasilitas pelayanan kesehatan milik kementerian dan lembaga.
Selanjutnya, pemerintah berharap masyarakat yang menerima vaksin bisa terus meningkat, di atas 500 ribu orang per hari.
Sedangkan anggota Komisi IX DPR Adang Sudrajat mengatakan, banyak hal yang harus diperbaiki untuk mewujudkan herd immunity. Di antaranya mengupayakan perluasan vaksinasi kepada masyarakat.
Selain itu, dia mengusulkan agar pemerintah memprioritaskan golongan usia produktif mendapatkan vaksinasi. Apalagi mereka yang berusia produktif sangat mobile. Dengan menjadi prioritas, diharapkan bisa mengurangi penularan Covid-19.
Baca juga:
Pemprov Jabar Siapkan 2.000 Vaksin Covid-19 buat Atlet Ikut PON XX di Papua
Pedagang dan Pelaku UKM di Tangsel Mulai Divaksinasi Covid-19 Hari Ini
Satgas Covid-19 Jelaskan Alasan Pemerintah Tunda Vaksin AstraZeneca
Kemenkes Masih Pertimbangkan Rekomendasi MUI Soal Vaksinasi Malam Hari Selama Puasa
Jusuf Kalla Sarankan Masjid Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19 Tingkat RT/RW
Anak Muda atau Lansia, Siapa Lebih Prioritas Dapat Vaksin Covid-19?