Kejar Target Produksi Sawit Nasional, Kementan Jadikan PSR di Riau Role Model
Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang dilakukan PT Perkebunan Nasional (PTPN) V di Provinsi Riau, sebagai role model nasional. Hal ini lantaran PSR dianggap sebagai penopang untuk mencapai target produksi sawit nasional.
Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang dilakukan PT Perkebunan Nasional (PTPN) V di Provinsi Riau, sebagai role model nasional. Hal ini lantaran PSR dianggap sebagai penopang untuk mencapai target produksi sawit nasional.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alamsyah menuturkan, pola kemitraan PTPN Group yang mampu melakukan elaborasi dengan unsur pemerintahan, kelembagaan, pembiayaan, hingga tentunya petani itu sendiri, dapat menjadi contoh agar percepatan PSR terwujud.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
-
Apa aja gejala lidah kebas? Beberapa tanda-tanda yang dapat mengindikasikan adanya lidah kebas antara lain adalah perasaan kesemutan, sensasi terbakar, mati rasa lidah, atau perasaan seperti terkena jarum-jarum.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
"Role modelnya kita lihat ada di PTPN Group. Harapannya tentu pola yang dilakukan PTPN Group ini dapat terus disebarkan sehingga semakin banyak petani yang tertarik utk bermitra dan melakukan PSR," kata Andi di Jakarta, Senin (28/2).
Andi menyebutkan, tugas berat PSR akan dapat terwujud saat seluruh unsur berkolaborasi.
"Dengan duduk bersama seperti sekarang, tidak ada sekat-sekat antar pihak, maka seharusnya kita bisa," terangnya.
Dia menjelaskan, pemerintah mencanangkan 100 juta ton produksi sawit nasional di tahun 2030. Saat ini, Indonesia baru mampu menghasilkan 63 juta ton.
"Maka PSR memang menjadi salah satu jalan, agar sawit rakyat yang memegang porsi terbesar itu semakin produktif," ujar Andi.
Kementan memberikan penghargaan kepada Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melalui anak perusahaannya PTPN V, yang dinilai berhasil melaksanakan program kemitraan dalam upaya mengakselerasi peremajaan sawit rakyat.
Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Pullman Central Park Jakarta, Senin (27/2), dalam kegiatan Rapat Koordinasi Kelapa Sawit Nasional yang menghadirkan seluruh unsur pelaku sawit mulai dari pemerintah, petani, kelembagaan, asosiasi hingga korporasi.
Dia menyebutkan, target pemerintah tahun ini yang mencanangkan PSR 180.000 ribu hektare di seluruh Indonesia bukan hal mudah. Butuh pola yang tepat agar angka tersebut dapat direalisasikan.
"Maka akselerasi diperlukan dan seluruh pihak harus saling membantu dengan perannya masing-masing," kata Syahrul Yasin Limpo.
Terpisah, Direktur Utama Holding Perkebunan Mohammad Abdul Ghani menyebutkan salah satu insiatif strategis PTPN dalam mendukung PSN adalah pembentukan Palm Co (Palm Corporation) yang ditargetkan rampung tahun ini.
"Dengan Palm Co, maka perkebunan inti PTPN Grup tidak hanya akan menjadi yang terbesar di dunia. Perusahaan juga akan menjadi salah satu Korporasi yang mengelola kebun plasma terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu, percepatan PSR menjadi perhatian penuh kita bersama," beber Ghani.
Melalui Palm Co, Ghani pun memasang target untuk dapat memangkas ketimpangan produktivitas sawit perusahaan dengan perkebunan petani yang jauh di bawah rata-rata nasional hanya 4,4 ton per hektare.
Sementara itu, Direktur PTPN V Jatmiko K Santosa yang menerima penghargaan mengungkapkan ini adalah dorongan bagi Perusahaan untuk terus memperluas berbagai program kemitraan yang ada di PTPN V.
"Kami menyebutnya PTPN untuk Sawit Rakyat. Ada empat program baik untuk petani mitra maupun petani swadaya yang kami harapkan dapat mempercepat PSR," kata Jatmiko.
Keempat program dimaksud antara lain peremajaan dan pengelolaan kebun sawit mitra dengan satu manajemen, penyediaan bibit unggul untuk sawit swadaya. Kemudian kemitraan swadaya melalui offtaker binaan Perusahaan, hingga pemberdayaan KUD agar mampu menjadi mitra teknis bagi petani lainnya.
"Keberadaan PTPN sejak awal memang untuk rakyat, jadi apapun inisiatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas adalah prioritas," pungkasnya.
Baca juga:
Lawan Uni Eropa di WTO, Pemerintah Siapkan Big Data Perkebunan Sawit
Strategi Petani Kelapa Sawit Lawan Uni Eropa di WTO
Realisasi Dana Peremajaan Sawit Baru 9,9 Persen dari Target
Incar Dana Segar Rp677 M, Nusantara Sawit Sejahtera Segera Melantai di Bursa Saham
Bos Pabrik Sawit di Riau Jadi Tersangka Obstruction of Justice
Perluas Bisnis EBT dan Minyak Goreng, PTPN III Kolaborasi dengan Perusahaan Korea