Kejati Sulbar Amankan Rp1,4 Miliar dari Kasus Pemotongan DAK SMA
Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Barat (Sulbar) mengamankan uang negara Rp 1,4 miliar lebih dari tiga tersangka korupsi pemotongan 3 persen DAK 2020 SMA. Uang itu akan dijadikan barang bukti dalam persidangan yang segera digelar di Pengadilan Tipikor Mamuju.
Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Barat (Sulbar) mengamankan uang negara Rp 1,4 miliar lebih dari tiga tersangka korupsi pemotongan 3 persen DAK 2020 SMA. Uang itu akan dijadikan barang bukti dalam persidangan yang segera digelar di Pengadilan Tipikor Mamuju.
Asisten Pidsus Kejati Sulbar Feri Mupahir mengatakan, uang Rp 1,4 miliar itu disita dari tersangka BB, BE dan AD. "Ini kami memperlihatkan kembali barang bukti dalam perkara tindak pidana korupsi pemotongan 3 persen dana DAK Fisik Pendidikan SMA tahun 2020 pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulbar, berupa uang senilai Rp 1.425.330.050. Uang ini nantinya akan menjadi barang bukti pada saat persidangan," sebut Feri, Rabu (31/3).
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Apa yang dikatakan Mahendra tentang dampak korupsi? “Korupsi menimbulkan ketidakstabilan, memperlambat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, bahkan menggerogoti kepercayaan dan integritas serta kredibilitas dari suatu bangsa dan negara." "Sehingga, korupsi dianggap sebagai kejahatan luar biasa yang harus dicegah dan dilawan di seluruh dunia,” kata Mahendra.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? Jaksa Penuntut Umum (JPU) blak-blakan. Mengantongi bukti perselingkuhan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Siapa yang dibunuh karena memberitakan korupsi? Herliyanto adalah seorang wartawan lepas di Tabloid Delta Pos Sidoarjo. Dia ditemukan tewas pada 29 April 2006 di hutan jati Desa Taroka, Probolinggo, Jawa Timur. Herliyanto diduga dibunuh usai meliput dan memberitakan kasus korupsi anggaran pembangunan di Desa Tulupari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
Dia menambahkan tersangka BB dan AD akan diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU), Kamis (1/4). Penyerahan itu dilakukan sebagai pelimpahan tanggung jawab untuk penuntutan di Pengadilan Tipikor.
"Untuk pelimpahan tersangka BB dan AD ke jaksa penuntut, akan dilakukan besok. Itu artinya, ketiga tersangka siap menghadapi persidangan perdana," ujarnya
Seperti diberitakan, penyidik Kejati Sulbar menetapkan tiga tersangka korupsi pemotongan 3 persen DAK SMA Provinsi Sulbar. Tersangka yang ditetapkan yakni BB, AD, dan BE. BB merupakan Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Atas (PSMA) dan juga selaku Penanggung Jawab Tim Koordinasi dan Monitoring Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang PSMA tahun 2020.
Mereka diduga meminta bagian 3 persen dari DAK kepada 82 kepala sekolah penerima DAK Fisik tahun 2020. Permintaan uang itu menggunakan dalih biaya jasa pembuatan dokumen perencanaan berupa gambar kerja dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Baca juga:
Dipanggil KPK, Stafsus Gubernur Nonaktif Sulsel Nurdin Abdullah Mangkir
Ketua KPK Ingin Napi Korupsi Jadi Agen Antikorupsi
Bertambah 2, Tersangka Kasus Korupsi Masjid Sriwijaya Jadi 4 Orang
KPK Cegah 3 Orang ke Luar Negeri Terkait Korupsi Barang Darurat Covid-19
Kades di Musi Rawas Pakai Dana BLT untuk Bayar DP Mobil Selingkuhan dan Berjudi
Periksa Dua Saksi, KPK Dalami Korupsi Lahan Rumah DP Nol Rupiah