Kejiwaan Tersangka IS, Otak Pembunuhan dan Perkosaan Siswi SMP di Palembang Alami Kelainan
Fakta mencengangkan didapat dari hasil tes psikologi otak pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di Kuburan China Palembang
Polisi menetapkan empat ABG sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan siswi SMP, AA (13). Dari mereka, hanya satu tersangka yang ditahan penyidik.
Tersangka yang dimaksud adalah IS (16) sebagai otak pelaku. Sementara tiga lainnya, yakni MZ (13), MS (12), dan AS (12), dititipkan ke Dinas Sosial untuk rehabilitasi selama proses pemberkasan.
- Ini Hasil Pemeriksaan Psikologi Pemilik dan Pengasuh Panti Asuhan Tersangka Pencabulan Belasan Anak di Tangerang
- Respons Ayah Siswi SMP Usai Pembunuh dan Pemerkosa Anaknya Dituntut Hukuman Mati: Nyawa Dibalas Nyawa
- KPAI Ungkap Kondisi Psikis Siswa SMA Binus School Serpong Korban Perundungan
- Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengungkapkan, penyidik pemeriksaan kepada para tersangka, termasuk tes urine dan psikologi. Para tersangka mengakui semua tuduhan tersebut dengan dalih kecanduan film porno.
Sementara tes urine menghasilkan semuanya dinyatakan negatif narkoba dan alkohol. Artinya, perbuatan itu mereka lakukan dalam keadaan kesadaran penuh.
"Tes urine sudah dilakukan, hasilnya negatif alkohol dan narkoba," ungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Sabtu (7/9).
Fakta mencengangkan didapat dari hasil tes psikologi. Psikolog menemukan bahwa tersangka IS memiliki indikasi kelainan.
Kelainan yang dimaksud adalah perilakunya tak sesuai dengan usianya yang beranjak dewasa. IS cenderung tidak bisa bergaul dengan anak-anak seusianya sehingga memilih berteman dengan anak-anak jauh di bawah umurnya.
Kendalikan Teman-Teman Berbuat Jahat
Dalam kondisi ini, tersangka IS dapat mengendalikan teman-temannya tersebut. Dia bisa mengajak mereka ke semua hal, termasuk melakukan kejahatan, seperti yang dilakukan terhadap korban AA.
"Pertumbuhan tersangka IS tidak berbanding lurus dengan prilakunya, dia tidak bisa mengembangkan diri dengan anak-anak seusia. Dan dia cenderung ingin mengendalikan teman-teman di bawah usianya," kata Harryo.
Harryo menambahkan, penyidik tengah melengkapi berkas agar segera dilimpahkan ke kejaksaan untuk disidangkan.
"Tinggal penyempurnaan saja, secepatnya kita limpahkan ke jaksa," tutup Harryo.