Kelakuan 7 Pelajar SMP di Kupang, Mabuk Miras hingga Rusak Fasilitas Sekolah
Tujuh pelajar SMPN di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, diamankan karena melakukan berbagai tindak kejahatan pada jam sekolah. Mereka memalak rekan dan adik kelas, mengonsumsi minuman keras hingga mabuk serta merusaki fasilitas sekolah.
Tujuh pelajar SMPN di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, diamankan karena melakukan berbagai tindak kejahatan pada jam sekolah. Mereka memalak rekan dan adik kelas, mengonsumsi minuman keras hingga mabuk serta merusaki fasilitas sekolah.
Inisial dari tujuh siswa pembuat onar ini adalah MR (14) warga Kelurahan Bakunase II, EN (14) warga Pasar Kasih Kelurahan Naikoten I, FE (14) warga Kelurahan Liliba, AP (14) warga Kelurahan Bakunase II, AK (14) warga Kelurahan Fatubesi, NG (14) warga Kelurahan Naikoten I dan FK (16) warga Kelurahan Naikoten I.
-
Siapa saja yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Kapan Ibunda Ria Ricis diwisuda di pesantren Maskanul Huffadz? Setelah sempat mengalami koma dan dilarikan ke rumah sakit tanah suci, Yuni banyak mengalami kemajuan. Terbaru, dirinya diketahui baru saja mengikuti wisuda penghafal Al-Quran di pesantren Maskanul Huffadz.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Bagaimana Nurida Rahmanilah memulai Saung Belajar Garpu? “Tempat ini (Saung Baca Garpu) dulunya itu perpustakaan, sebelumnya dari hasil survei, yang dibutuhkan anak-anak di sini adalah tempat belajar kayak les gitu, ” terang perempuan yang juga berprofesi sebagai pengajar ini.
-
Kapan razia terhadap PPKS dilakukan? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Siapa yang diamankan dalam kasus tawuran pelajar ini? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. Polres Metro Jakpus mengamankan 140 pelajar diduga hendak tawuran dengan modus bagi-bagi takjil.
Sementara tiga rekan mereka yang kabur yakni, MM (15) warga kelurahan Bakunase II, MT (15) dan RS (14) warga Kelurahan Bakunase Kota Kupang.
Kepala Sekolah SMPN 9 Kota Kupang, Maria Yasintha Giri mengatakan, pagar dan tembok sekolah roboh karena dirusak sejumlah siswa.
"Kejadiannya (perusakan tembok sekolah) semalam dan ada laporan masyarakat serta penjaga sekolah," ujar Maria kepada wartawan, Kamis (18/11).
Kejadian berlanjut dengan perkelahian antarsiswa di luar sekolah, yang melibatkan siswa SMPN 9 dan warga sipil. Saat itu keamanan dari Polsek Oebobo datang, namun para siswa yang berkelahi terlebih dahulu kabur.
Pihak sekolah dan polisi kemudian mengamankan tujuh siswa yang diduga kuat terlibat dalam aksi ini. "Tujuh siswa ini selalu bikin onar walaupun sudah berulang kali kami bina," jelas Maria.
Sebelum perkelahian, para siswa ini bersembunyi di balik tembok dengan rekan perempuan. "Mungkin mereka pacaran. Tujuh siswa yang diamankan lebih sering berada di luar kompleks sekolah bersama siswa SMKN 5 Kupang dan anak luar, ada yang memakai seragam dan ada yang tidak sehingga kami sulit mendeteksi apalagi mereka memakai masker," tambah Maria.
Tindakan para siswa ini diakui kepala sekolah, bahwa sangat meresahkan. "Kalau ada warga yang tegur, mereka malah lempar rumah warga," cerita Maria.
Para siswa ini pun sering kedapatan mabuk minuman keras, baik saat jam sekolah maupun diluar jam sekolah. Selain itu para siswa ini melakukan aksi pemalakan terhadap adik kelas maupun rekan mereka.
Pihak sekolah sudah berulang kali melakukan pembinaan dan memanggil orang tua siswa, namun kebanyakan orang tua siswa mengabaikan undangan dari sekolah.
"Guru pun sering melakukan home visit mendatangi kediaman siswa untuk bertemu orang tua, tapi malah orang tua menyalahkan kami dan tidak kooperatif untuk membina anak mereka," ungkap Maria.
Lebih miris, jika kepala sekolah atau guru menegur para siswa ini, maka para siswa malah berteriak dan memaki guru. "Pembinaan dari sekolah tidak mempan jadi mereka perlu dibina oleh polisi," keluh Maria.
Sebagai tindak lanjut pembinaan, para siswa yang diamankan diwajibkan membuat surat pernyataan dan tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Baca juga:
Satpol PP Solo Setiap Hari Temukan Ratusan Siswa Nongkrong Seusai PTM
Konvoi Kelulusan di Tawangmangu, Puluhan Siswa Ditangkap
Polres Singkawang: Jika Ada Siswa Berkerumun Rayakan Kelulusan, Kami Siap Bubarkan
Corat-Coret Seragam Rayakan Kelulusan, Puluhan Pelajar SMK di Medan Diamankan Polisi
Pemkab Garut Tes Urine Dadakan Pelajar SLTA Cegah Penyebaran Narkoba
Viral Anak SMA Corat Coret Rayakan Kelulusan, Kemendikbud Langsung Bereaksi