Keluarga korban sebut AirAsia QZ8501 itu barang rusak
Keluarga korban menilai maskapai tidak mempedulikan faktor keselamatan penumpang.
Keluarga korban kecelakaan AirAsia QZ8501 menyambut baik pengumuman hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kendati prosesnya cukup lama, namun dapat menjawab teka-teki penyebab kecelakaan setahun lalu itu.
Soedjono, keluarga korban asal Malang, Jawa Timur mengungkapkan, investigasi KNKT menunjukkan kondisi pesawat yang sebenarnya. Sehingga kecelakaan itu benar-benar diketahui penyebab pastinya.
"KNKT berarti terbuka, tidak menutup-nutupi hasilnya. Kami sangat menyambut baik pengumuman itu," kata Soedjono di rumahnya di Malang, Jawa Timur, Rabu (2/12).
Kata Jono, kalau berdasar investigasi KNKT pesawat yang digunakan dalam penerbangan itu sebenarnya sudah tidak laik terbang lagi. Namun kenyataannya pesawat itu masih digunakan untuk penerbangan.
"Pesawat AirAsia itu barang rusak, tetapi masih digunakan untuk mencari uang. Tidak mempedulikan keselamatan para penumpangnya," katanya.
Pesawat AirAsia QZ8501 penerbangan dari Surabaya ke Singapura terjatuh di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada 28 Desember 2014. Akibat kecelakaan tersebut ratusan jiwa meninggal dunia.
Keluarga Soedjono yang menjadi korban di antaranya Rudi Suecipto, Lindawati Anggara, Kevin Alexander dan Cindy Clarisa Sucipto.
Hasil investigasi KNKT diperoleh informasi bahwa pesawat sempat mengalami gangguan sebanyak empat kali sebelum terjadi kecelakaan. Selain itu ditemukan adanya kesalahan komunikasi antara pilot dan kopilot dan terjadi 23 gangguan sistem RTL. Listrik pesawat juga diketahui mati di ketinggian 20 kaki.
Baca juga:
Akhir dramatis dari pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501
Fakta-fakta penyebab jatuhnya AirAsia QZ8501
Detik-detik AirAsia QZ8501 jatuh, sempat miring hingga 104 derajat
KNKT: Sebelum jatuh, AirAsia QZ8501 alami gangguan 4 kali
Listrik AirAsia QZ8501 mati, pesawat jatuh 20 ribu kaki permenit
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.