Kembali berkantor, karyawan First Travel dicecar calon jemaah umrah
Kembali berkantor, karyawan First Travel dicecar calon jemaah umrah. Namun para calon jemaah umrah yang turut datang ke kantor First Travel, tak juga mendapat kepastian soal dokumennya.
Karyawan First Travel kembali berkantor setelah berhari-hari kosong di Jalan Radar Auri, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Mereka berkantor untuk mendata berkas-berkas para calon jemaah umrah.
Namun para calon jemaah umrah yang turut datang ke kantor First Travel, tak juga mendapat kepastian soal dokumennya.
Parti, salah satu calon jemaah mengaku kecewa karena usahanya datang hari ini sia-sia. Sebab, tak ada satu pun karyawan yang bisa menjawab soal kepastian berangkat dan pengambilan dokumen keimigrasiannya. "
"Mereka enggak ngerti apa-apa. Katanya mereka datang cuma untuk membereskan berkas-berkas aja. Kecewa juga sih, tapi mau gimana lagi. Padahal harapan saya datang ke sini akan ada informasi yang bisa saya dapat," kata Parti, Sabtu (12/8).
Jemaah lainnya pun terpaksa merasakan kekecewaan yang sama dengan Parti. Ketika ditanya soal dokumen yang hendak diambil calon jemaah, karyawan First Travel mengaku tidak tahu.
"Tidak sesuai harapan. Mereka enggak bisa menjawab apa yang saya tanyakan," kata Wahyu.
Karyawan mengaku kedatangannya hanya untuk beres-beres berkas saja. Sehingga ketik ditanya oleh jemaah mereka memberikan jawaban yang sama yaitu tidak tahu.
"Kita cuma disuruh datang untuk beresin berkas aja mas. Untuk tugas selanjutnya, kami belum dapat perintah," kata salah satu karyawan First Travel yang enggan disebut namanya.
Sejak beberapa hari lalu banyak calon jemaah yang gagal berangkat mendatangi kantor ini. Namun mereka hanya mendapatkan kecewa karena tidak ada yang bisa dimintai keterangan. Setiap hari mulai dari pagi hingga petang calon jemaah bergantian datang namun hanya bisa diam di depan kantor yang terkunci itu.
Baca juga:
Kemenag akui masalah First Travel sudah ada sejak 2016
Pengacara korban sebut First Travel utamakan jemaah punya 'power'
Kuasa hukum First Travel tak tahu kemana uang miliaran milik jemaah
DPR salahkan Menag Lukman atas kasus First Travel
Polisi geledah rumah bos First Travel di Sentul dan kantor di Depok
Bawa spanduk, calon jemaah umrah segel kantor First Travel di Depok
Kuasa hukum sebut kasus First Travel bukan ranah pidana
-
Bagaimana nasib jemaah umrah asal Rembang yang tertipu biro perjalanan umrah? Kini, para jemaah tersebut telah diberangkatkan oleh PT Amana Berkah Mandiri Yogyakarta. Mereka berangkat pada 12 Mei 2023 lalu. Semua jemaah mendapatkan fasilitas selayaknya tanpa ada kekurangan sedikitpun. “Dengan kesepakatan bersama, jemaah menambah biaya umrah sebesar Rp6 juta. Kemudian kami menanggung dan memberi kompensasi kerugian visa baru, hotel, dan Land Arrangement alias pengaturan perjalanan para jemaah selama ibadah umrah,” Rifai mengaku PT Amana Berkah Mandiri juga merupakan korban dari KW.
-
Kapan Fuji pergi beribadah Umrah? Belakangan ini, Fuji telah berangkat ke Tanah Suci untuk menjalani ibadah Umrah bersama keluarga dan kerabatnya.
-
Kapan seseorang dianggap sah melakukan umrah? Pelaksanaan ibadah umrah memiliki rukun atau bagian-bagian yang wajib untuk dilakukan tanpa kecuali. Apabila salah satu tidak dilaksanakan, maka ibadah umrahnya tidak sah. Rukun umrah tersebut tidak bisa ditinggalkan walaupun sebagian bisa digantikan dengan dam.
-
Kapan jemaah haji gelombang pertama mulai menuju Makkah? Jemaah Haji Gelombang Satu Mulai Menuju Makkah, 12 Orang Masih Dirawat di KKHI Madinah
-
Bagaimana Timnas Indonesia menjalankan ibadah umrah? Dalam video tersebut, terlihat beberapa pemain Timnas Indonesia mengenakan pakaian ihram saat menjalankan ibadah umrah. Salah satu pemain yang terlihat adalah Ragnar Oratmangoen, yang juga mencukur rambutnya sebagai bagian dari ritual tersebut.
-
Apa yang dilakukan pelaku penipuan umrah ini terhadap para korbannya? Para jemaah pun mulai membayar biaya perjalanan umrah kepada tersangka. Sampai akhirnya, para jemaah tersebut dibawa pelaku ke Jakarta dan diinapkan di salah satu hotel selama tiga hari. "Namun setelah tiga hari ini mereka tidak kunjung diberangkatkan sampai akhirnya meyakini bahwa mereka ini sudah menjadi korban penipuan," ungkapnya.