Kembali Erupsi, Gunung Anak Krakatau Berstatus Waspada
Sebaran abu vulkaniknya mengarah ke wilayah Tenggara, dengan lama erupsi mencapai 1 menit 41 detik. Amplitudo letusannya 36 mm.
Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pukul 07.36 WIB, Selasa (7/1). Erupsi ini merupakan letusan pertama pada 2020.
Ketinggian kolom abunya mencapai 200 meter dari puncak kawah. Kini, tinggi Gunung Anak Krakatau mencapai 157 meter dari permukaan laut (mdpl).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
"Tinggi kolom abu teramati 200 meter atau 357 mdpl. Baru sekali ini erupsi (di tahun 2020)," kata Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Lampung, Andi Suandi, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Serang, Selasa.
Sebaran abu vulkaniknya mengarah ke wilayah Tenggara, dengan lama erupsi mencapai 1 menit 41 detik. Amplitudo letusannya 36 mm.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga abu dengan intensitas condong ke arah tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 36mm dan durasi 1,41 menit," ujarnya.
Masyarakat, nelayan dan wisatawan dilarang mendekat dalam radius dua kilometer dari puncak kawah, agar terhindar dari lemparan material letusan gunung berapi yang ada di wilayah Selat Sunda tersebut.
"Status level II atau Waspada. Masyarakat, wisatawan dan nelayan tidak diperbolehkan mendekat dalam radius 2 km dari kawah," tutup Andi.
Reporter: Yandhi Deslatama
Sumber: Liputan6.com