Kembali ke Banyuwangi, Luhut Jawab Persoalan Nelayan Muncar
Anas menilai, kedatangan Luhut ke Banyuwangi selalu membawa solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi. Lebih lanjut, Anas menilai Luhut ibarat jalan tol, yang selalu cepat mengatasi berbagai persoalan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan kembali melakukan kunjungan ke Kabupaten Banyuwangi. Kali ini, Luhut bertemu dengan jajaran tiga pilar, Polri, TNI dan Pemda Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kamis (11/4).
Dalam kunjungannya, Luhut menyampaikan apa yang menjadi keluhan nelayan Muncar terkait sulitnya perizinan kapal di atas 30 GT yang harus ditangani pemerintah provinsi telah terjawab.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
Luhut langsung melakukan rapat bersama dinas terkait bersama nelayan di Jawa Timur agar urusan izin kapal bisa dituntaskan di tingkat kabupaten.
Sebelumnya, Luhut sudah bertemu dengan nelayan Muncar dan menerima keluhan terkait keluhan nelayan yang harus mengurus perizinan kapal di atas 30 GT, pada 29 Maret lalu.
"Titip masalah nelayan, setelah roadshow di Muncar, Probolinggo, Situbondo, Lamongan, Tegal. Kami kumpulkan nelayan, saya sudah bilang. Perahu 30 GT ke bawah cukup diselesaikan di kabupaten," ujar Luhut di hadapan jajaran tiga pilar.
Usai pertemuan tersebut, Luhut memastikan pengurusan izin kapal cukup dilakukan di tingkat kabupaten. Lebih lanjut dia juga memperhatikan alat tangkap yang ramah lingkungan dan tidak berlebihan, seperti penggunaan cantrang dan rumpon.
"Kedua, mengenai cantrang, ada macam macam, jangan sampai kena di bawah agar koral koral tidak hancur. Mereka harus disiplin, jangan sampai ada over fishing, agar ikan tidak habis," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian pemerintah pusat selama ini.
Anas menilai, kedatangan Luhut ke Banyuwangi selalu membawa solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi. Lebih lanjut, Anas menilai Luhut ibarat jalan tol, yang selalu cepat mengatasi berbagai persoalan.
"Lihat persoalan nelayan di Muncar Pak Luhut langsung gelar rapat sampaikan ke presiden, sampaikan ke dewan, masak urus kapal harus ke provinsi di bawah 30 GT, izin cukup di Banyuwangi. Pak Luhut ini seperti jalan tol, cepat kalau beliau yang urus," katanya.
Sebelumnya, Luhut telah membantu sejumlah percepatan pembangunan infrastruktur di Banyuwangi, mulai dari bandara hingga akses jalan ke Taman Nasional Alas Purwo.
"Mulai bandara, jalan ke alas Purwo. Kita butuh menteri yang cepat seperti beliau," katanya.
(mdk/hhw)