Kemenag Klaim Pesantren Telah Ramah Anak dan Perempuan
Ali mengaku, Kemenag RI telah menggencarkan sosialisasi soal Peraturan Pesantren Ramah Anak. Menurutnya, dengan kerjasama dengan UNICEF, maka pesantren di seluruh Indonesia dipastikan menerapkan peraturan ini.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama Waryono Abdul Ghofur mengatakan, Kemenag RI telah menjalin kerjasama dengan UNICEF dan Kementerian Kesehatan RI soal pesantren ramah manusia. Pernyataan itu disampaikan dalam acara "Ngobrolin Hari Santri 2022".
Dia mengaku Kemenag RI telah menggencarkan sosialisasi soal Peraturan Pesantren Ramah Anak. Menurutnya, dengan kerjasama dengan UNICEF, maka pesantren di seluruh Indonesia dipastikan menerapkan peraturan ini.
-
Dimana Kiai Ageng Besari mendirikan pesantren? Untuk mendukung misi penyebaran agama Islam yang ia lakukan, Kiai Ageng Besari mendirikan Pondok Pesantren Tegalsari atau Gebang Tinatar.
-
Keajaiban apa yang terjadi pada santri Pesantren Buntet tersebut? Yang lebih mengejutkan, saat Kiai Abbas tengah berdoa, tiba-tiba terdengar suara dari jenazah yang meminta agar tidak dikuburkan."Ya kiai, saya masih hidup, tolong jangan dikuburkan," kata jenazah tersebut.
-
Apa yang dilakukan pengasuh pondok pesantren terhadap para santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya. Pencabulan itu diketahui sudah dilakukan oleh terduga pelaku sejak dua tahun terakhir. Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kapan Kiai Ageung mendirikan pesantren di Purwakarta? Mulanya, Kiai Ageung datang ke Purwakarta untuk mengenalkan Agama Islam pada 1586.
-
Dimana Pesantren Sam'an Darushudur berada? Suasana ini menjadi ciri khas di Pondok Pesantren Netra Sam’an Darushudur, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat.Pondok pesantren ini memang menjadi tempat pembelajaran khusus bagi santri yang ingin memperdalam kemampuan membaca dan menghapalkan Al Quran.
"Kasubdit Pesantren menyampaikan bahwa kami bekerja sama dengan UNICEF. Kami berusaha dan on-going proses terus untuk sosialisasi terkait Peraturan Pesantren Ramah Anak. InsyaAllah semua pesantren itu ramah anak," katanya di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta Barat, Kamis (13/10).
"Kami juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan," lanjut Waryono.
Dia menuturkan, kerja sama Kemenag dengan Kemenkes bertujuan untuk memberikan perhatian terhadap santri putri sejak sebelum sampai sudah di fase usia menstruasi.
Perhatian tersebut dituangkan dengan memberikan suplemen berupa vitamin kepada para santri putri.
“Kerja sama dengan Kemenkes untuk bagaimana perhatian terhadap santri putri usia menstruasi, sekaligus memberikan bantuan untuk memperkuat ketahanan tubuhnya," terangnya.
Dalam hal ini, Waryono mengungkapkan 40 persen dari 5 juta santri yang mukim adalah perempuan. Mulai dari anak-anak hingga usia beranjak dewasa.
“Tentu saja, karena santri kami itu jumlahnya hampir 5 juta yang mukim. 40 persennya adalah perempuan, dan 40 persen itu mulai dari anak-anak yang belum menstruasi sampai menstruasi,” tutupnya.
Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar
(mdk/fik)