Kemenag Tak Dapat List 41 Masjid Terpapar Radikalisme: Bagaimana Kita Mau Pembinaan
Walaupun tidak memiliki data tersebut, pihaknya kata dia rutin menyampaikan dan mengundang pengurus masjid yang ada di mal-mal. Serta melakukan tukar pikiran dan pengetahuan terkait takmir masjid.
Badan Intelijen Negara (BIN) mengungkap ada 41 masjid di lingkungan Kementerian BUMN terpapar paham radikalisme. Terkait hal tersebut Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin mengaku belum memiliki data terkait hal tersebut.
"Iya, 41 kami tidak punya data. Yang empat puluh satu itu kami tidak dapat datanya," kata Amin ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (23/10).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.
Dia mengklaim bahwa pihaknya sudah meminta kepada pihak BIN maupun yang meneliti data tersebut namun tidak diberikan. Sebab itu, Amin sangat menyayangkan terkait hal tersebut.
"Bagaimana kita melakukan pembinaan kalau kita tidak tahu mana yang kita bina. Sementara kami punya fungsi pembinaan terhadap remaja masjid pengurus masjid," ungkap Amin.
Walaupun tidak memiliki data tersebut, pihaknya kata dia rutin menyampaikan dan mengundang pengurus masjid yang ada di mal-mal. Serta melakukan tukar pikiran dan pengetahuan terkait takmir masjid.
"Jadi itulah sayangnya dari 41 itu kami tidak tahu alamat masjid mana. Seandainya kami diberikan kami mau melakukan pembinaan. Istilahnya diskusi dialog gitu ya," jelas Amin.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku sudah mengkantungi data terkait temuan dari Badan Intelijen Negara (BIN) terkait temuan 41 masjid di lingkungan Kementerian dan BUMN terpapar paham radikalisme. Dia menjelaskan Kepala BIN Budi Gunawan memaparkan terkait data-data tersebut.
"Saya sudah bicara dengan kepala BIN, Pak Budi Gunawan tentang hal ini. Dan saya diberikan daftarnya, Ada yang ringan, ada yang menengah, ada yang berat," Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jumat (23/11).
Baca juga:
Cegah Penyebaran Paham Radikal di Masjid, JK Minta DMI Beri Penilaian Penceramah
Wapres JK Kantongi Data Masjid dan Penceramah Terpapar Radikalisme dari Kepala BIN
MPR Soal Penceramah & Masjid Terpapar Radikalisme: BIN Jangan Tambah Kekeruhan!
Fadli Nilai Pengumuman BIN soal Masjid Terpapar Radikal Bikin Kegaduhan Baru
Saran Romahurmuziy untuk Guru Agama Islam Cegah Radikalisme di Kalangan Pelajar
Fahri Hamzah Kritik BIN Tak Usah Jumpa Pers, Cukup Laporkan ke Presiden