Kemenag Ungkap Garuda Tak Angkut 11 Kursi Roda dan 120 Koper Kabin Jemaah Haji Asal Embarkasi Solo
Akibatnya jemaah dan petugas mencari-cari setelah mereka mereka mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Akibatnya jemaah dan petugas mencari-cari setelah mereka mereka mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
- Sepekan Keberangkatan dari Madinah ke Makkah: Jemaah Laki-Laki Masih Banyak Pakai Kaus Kaki, Sarung hingga Sepatu
- Tiba di Makkah, Jemaah Haji Gelombang II Jalani Umrah Wajib
- Sempat Terlambat Terbang 7 Jam, 360 Jemaah Hani Indonesia Kloter Terakhir Gelombang I Tiba di Madinah
- 22 Kloter Jemaah Haji Gelombang I Dapat Layanan Fast Track di Bandara AMAA Madinah, Ini Manfaatnya
Kemenag Ungkap Garuda Tak Angkut 11 Kursi Roda dan 120 Koper Kabin Jemaah Haji Asal Embarkasi Solo
Kementerian Agama (Kemenag) mencatat masih terjadi sejumlah persoalan penerbangan Garuda Indonesia pada fase pemberangkatan jemaah haji ke Madinah. Salah satunya tas kabin dan kursi roda jemaah embarkasi Solo kelompok terbang (kloter) 28.
Tercatat ada 11 kursi roda dan 120 koper kabin yang tidak terangkut. Akibatnya jemaah dan petugas mencari-cari setelah mereka mereka mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
"Ini bahkan tidak ada informasi dari Garuda. Padahal petugas haji pontang panting terus mencarinya," kata Juru Bicara Kementerian Agama, Anna Hasbi di Jakarta, Rabu (23/5).
Koper dan Kursi Roda Diangkut Bareng Jemaah Kloter Lain
Anna mengatakan koper kabin dan kursi roda baru diangkut bersamaan dengan keberangkatan kloter 33 SOC. Untuk itu, Anna meminta Garuda Indonesia yang langsung minta maaf kepada jemaah haji.
"Ini jelas merugikan jemaah SOC 28. Garuda harus meminta maaf dan memberikan kompensasi langsung kepada jemaah. Garuda harus segera melakukan perbaikan ke depan," kata Anna.
Kemenag Tegur Garuda
Terkait hal tersebut, Kementerian Agama sudah melayangkan teguran tertulis pada 16 Mei lalu. Namun Kemenag merasa belum ada perbaikan layanan secara signifikan.
"Kami mencatat banyak persoalan yang terjadi dalam sepekan terakhir penerbangan jemaah haji Indonesia. Kami melihat performa Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk. Kami sudah sampaikan teguran tertulis, tapi belum ada perbaikan signifikan," kata Anna.
Garuda Dianggap Kemenag Tak Beri Layanan Terbaik
Kemenag menilai manajemen Garuda Indonesia gagal dalam memberikan layanan terbaik kepada jemaah fase pemberangkatan yang sudah berlangsung sejak 12 Mei 2024.
"Kami melihat manajemen garuda gagal dalam memberikan layanan terbaik untuk jamaah haji," kata Anna.
Catatan Kemenag
Kementerian Agama mencatat ada sejumlah persoalan pada penerbangan jemaah haji Indonesia yang sudah berlangsung sejak 12 Mei 2024. Pertama, kerusakan mesin pesawat. Kejadian ini terjadi di Embarkasi Makassar.
Sayap kanan pesawat Garuda Indonesia mengeluarkan api pada saat take off penerbangan jemaah kelompok terbang (kloter) lima Embarkasi Makassar UPG-05).
"Kondisi ini berdampak domino pada keterlambatan sejumlah penerbangan setelahnya," kata Anna.
Kedua, keterlambatan penerbangan. Ontime performance (OTP) Garuda Indonesia juga sangat buruk. Kemenag mencatat, prosentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5 persen.
"Dari 80 penerbangan, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Bahkan ada keterlambatan sampai 3 jam 50 menit. Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan,” tegas Anna.
Ketiga, pecah kloter. Perencanaan Garuda Indonesia juga meleset. Pecah kloter yang awalnya diperkirakan hanya akan terjadi satu kali, ternyata terjadi beberapa kali.
“Salah satunya pecah kloter dialami UPG-06 karena Garuda tidak bisa menggantikan pesawat yang mesinnya rusak dengan jenis pesawat yang sama,” ujar Anna.
Kementerian Agama mencatat ada 4 penerbangan yang pecah kloter. Artinya satu kloter jemaah tidak bisa diterbangkan secara bersama-sama.
“Potensi ini masih bisa bertambah jika tidak dimitigasi dengan baik karena masa penerbangan jemaah ke Tanah Suci masih akan berlangsung hingga 10 Juni mendatang,” kata Anna.