Kemenhub akan tutup perlintasan sebidang karena rawan kecelakaan
"Penutupan perlintasan sebidang dan pembangunan underpass/flyover merupakan bagian dari fokus kerja Kemenhub dalam mewujudkan keselamatan transportasi," ujar Dirjen Perkeretaapian.
Direktur Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono mengimbau para pengguna jalan berhati-hati melintas perlintasan yang tidak dijaga. Imbauan Prasetyo merujuk kepada kecelakaan mobil dengan KA Argo Bromo Anggrek, Sabtu (20/5) kemarin.
"Kejadian seperti ini dapat diminimalisir apabila pengguna jalan raya lebih berhati-hati dalam berlalu lintas, termasuk perlintasan tidak dijaga," terang Prasetyo.
Menurut Prasetyo, ke depan pemerintah akan membenahi perlintasan sebidang, dengan menutup perlintasan sebidang atau membangun perlintasan tidak sebidang berupa flyover atau underpass.
"Penutupan perlintasan sebidang dan pembangunan underpass/flyover merupakan bagian dari fokus kerja Kemenhub dalam mewujudkan keselamatan transportasi," ujarnya.
Sebelumnya telah terjadi kecelakaan yang melibatkan sebuah mobil dengan nomor polisi B 1937 UZQ dengan Kereta Api Bromo Anggrek di pintu perlintasan tidak dijaga pada KM 53 antara Stasiun Ngrombo/Sedad di Jawa Tengah. Berdasarkan informasi yang diperoleh, mobil dengan penumpang sebanyak empat orang tersebut, hangus terbakar setelah terseret sejauh kurang lebih 300 meter dan seluruh penumpangnya meninggal dunia.