Kemenkes: Indonesia Miliki Kasus Kematian Akibat Flu Burung Terbanyak
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi menerangkan, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak kasus flu burung ditemukan pada tahun 2003 hingga 2023, ada 871 kasus terkait flu burung pada manusia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki kasus kematian manusia akibat infeksi virus H51 penyebab flu burung yang terbanyak di dunia.
"Jadi flu burung juga harus diwaspadai karena yang sakit itu hewannya, tapi dia bisa menular ke manusia," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi di Jakarta, Senin (6/3).
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Apa saja tanda-tanda kucing yang mengalami flu? Flu pada kucing umumnya ditandai dengan: 1. Bersin-BersinKucing yang mengalami flu sering bersin-bersin. Ini adalah salah satu tanda utama flu pada kucing.2. Hidung BerlendirHidung kucing yang flu mungkin akan mengeluarkan lendir yang berlebihan.3. Mata Merah dan BerairMata kucing bisa tampak merah dan berair saat mengalami flu. 4. BatukKucing juga bisa mengalami batuk ketika terkena flu. 5. Nafsu Makan MenurunKucing yang sakit flu biasanya kehilangan nafsu makannya. Ini bisa menyebabkan penurunan berat badan yang serius jika tidak ditangani.6. DemamFlu pada kucing juga dapat menyebabkan demam, yang merupakan respons tubuh terhadap infeksi.
-
Siapa aja yang berisiko tinggi terkena flu tulang? Flu tulang atau influenza tulang merupakan infeksi virus yang dapat menyebabkan gejala yang serius pada bayi baru lahir, orang tua di atas usia 65 tahun, dan individu dengan riwayat penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
-
Apa aja gejala umum yang sering dialami orang yang terkena flu tulang? Gejala lain yang sering muncul adalah demam, nyeri kepala, kelelahan, dan kadang-kadang disertai dengan batuk dan pilek.
-
Kapan kucing yang terkena flu biasanya sembuh? Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Smith, seorang dokter hewan berpengalaman, "Kucing yang flu kerap menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para pecinta kucing. Namun, dengan penanganan yang tepat, gejala flu seperti bersin, batuk, serta hidung dan mata berair bisa mereda dalam 7–10 hari."
-
Kenapa penyakit sepele seperti flu bisa mematikan? Meskipun bagi banyak orang, influenza adalah penyakit ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya, influenza dapat mematikan, terutama bagi populasi yang rentan seperti orang tua, anak kecil, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Dia menerangkan, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak kasus flu burung ditemukan pada tahun 2003 hingga 2023, ada 871 kasus terkait flu burung pada manusia.
Dari jumlah tersebut, telah ditemukan terjadi 458 kematian akibat flu burung pada manusia. Sayangnya, 168 di antaranya terjadi di Indonesia dan menjadikannya sebagai negara dengan kematian manusia akibat flu burung terbanyak di dunia.
Jumlah tersebut, disusul oleh Mesir 120 kematian, Vietnam 64 kematian, Kamboja 38 kematian dan China 32 kematian merujuk dari data yang sama.
"Semua kasus yang terpapar unggas terinfeksi, berasal dari kontak langsung," jelas Imran.
Dia menjelaskan, flu burung sendiri termasuk ke dalam penyakit zoonosis atau penyakit yang berasal dari hewan dan bisa menulari manusia. Biasanya, penyakit tersebut berasal dari kucing, anjing atau kelelawar. Namun, flu burung disebabkan oleh unggas yang terinfeksi.
Cara penularannya patut diwaspadai, sebab penularan dapat terjadi akibat adanya kontak langsung dengan sekret atau tinja binatang yang terinfeksi. Kemudian penularan pun bisa melalui udara, utamanya yang tercemar oleh virus influenza.
Berbagai benda yang telah terkontaminasi virus pun, juga bisa menularkan ke manusia. Dimana masa inkubasi penularan terjadi dalam kurun waktu satu sampai tujuh hari. Dengan rata-rata penularannya tiga hingga lima hari.
“Saat ini terdapat tujuh varian utama (clade), dengan 38 sub-clade, dimana 21 di antaranya dilaporkan pada manusia,” ujar Imran seperti dilansir dari Antara.
Oleh karenanya, Imran mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap zoonosis dan memahami gejala dari infeksi flu burung pada manusia.
Adapun beberapa gejala yang dirinya sebutkan adalah mengalami demam lebih dari 38 derajat Celcius, lemas, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri perut, nyeri dada dan diare.
“Utamanya pasien mempunyai riwayat dengan unggas yang sakit atau mati mendadak,” katanya.
Ia menekankan setelah merasakan gejala, penyakit dapat berkembang sangat cepat menjadi penyakit paru berat dengan sesak nafas, pneumonia, sindrom distres pernafasan akut dan perubahan neurologis (perubahan mental atau kejang).
Dengan demikian, Imran meminta setiap pihak untuk secara komprehensif bekerja sama menjaga kesehatan juga lingkungan, serta menerapkan prinsip one health (satu sehat) supaya flu burung tidak menyebar semakin meluas di Indonesia maupun secara global.
Imran juga meminta bagi pihak yang mengalami gejala, untuk tidak merasa takut dan mencegah kepanikan dalam masyarakat. Utamakan segera membawa pihak yang diduga terinfeksi, sehingga bisa segera dilakukan tata laksana yang sesuai dengan diagnosa di fasilitas kesehatan.
“Tentu saja penyakit zoonosis ini meskipun tidak terlalu banyak membunuh seperti COVID-19 ya, tetapi dampaknya terhadap ekonomi kita cukup besar, terutama bagi para peternak,” tutupnya.
(mdk/fik)