Kemenko PMK Koordinasikan Kesiapsiagaan Risiko Bencana Krakatau
Sejak 27 Desember 2018 lalu status Gunung Anak Krakatau ditingkatkan dari Waspada menjadi Siaga. Dampak Tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu diharapkan tidak terjadi lagi dan dapat diantisipasi dengan baik.
Pemerintah melalui koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus meningkatkan kesiapsiagaan atas risiko bencana susulan Gunung Anak Krakatau. Hal tersebut mengingat meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau dan adanya dugaan longsoran (flank collapse) di sisi barat daya Anak Krakatau sebagai penyebab Tsunami di Selat Sunda membutuhkan penanganan khusus.
Sejak 27 Desember 2018 lalu status Gunung Anak Krakatau ditingkatkan dari Waspada menjadi Siaga. Dampak Tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu diharapkan tidak terjadi lagi dan dapat diantisipasi dengan baik. Pasca Tsunami, pemerintah telah melakukan berbagai upaya penanganan dari mulai evakuasi korban hingga pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa PMO penting? Tujuan utama PMO adalah untuk mencapai manfaat dari standarisasi dan mengikuti proses, kebijakan, dan metode manajemen proyek.
-
Dimana PKM dibentuk? PKM merupakan program yang secara khusus dibentuk oleh Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEK DIKTI) Republik Indonesia.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
Kemenko PMK Koordinasikan Kesiapsiagaan Risiko Bencana Krakatau ©2018 Merdeka.com
Menindaklanjuti arahan Menko PMK Puan Maharani untuk antisipasi dampak peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau, tingkat eselon 1 di Kemenko PMK menggelar rapat koordinasi. Rapat dibuka oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Seskemenko PMK) YB Satya Sananugraha, dan dipimpin oleh Plt Deputi bidang Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kemenko PMK Sonny Harry B Harmadi.
Agar dapat memahami potensi risiko yang ada, peserta terlebih dahulu mendengarkan paparan dan rekomendasi dari pakar Ikatan Ahli Tsunami Indonesia Dr Widjo Kongko dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia Dr Igan Sutawijaya.
Kemenko PMK Koordinasikan Kesiapsiagaan Risiko Bencana Krakatau ©2018 Merdeka.com
Berdasarkan pendapat para pakar, pemerintah perlu memperkuat fasilitas sistem peringatan dini yang ada di sekitar Selat Sunda khususnya pemasangan beberapa unit sensor tide gauge di sekitar pulau-pulau dalam Komplek Krakatau.
Kemudian Sestama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dody Ruswandi mengatakan, Ikatan Ahli Geologi Indonesia akan segera menyampaikan rekomendasi tentang risiko yang ada sebagai dasar penetapan siaga darurat oleh pemerintah daerah.
"Ada sekitar 351 ribu jiwa yang berpotensi terdampak jika terjadi bencana di sekitar Selat Sunda," jelas Dody.
Kemenko PMK Koordinasikan Kesiapsiagaan Risiko Bencana Krakatau ©2018 Merdeka.com
Oleh karena itu, kata Dody antisipasi dan kesiapsiagaan atas potensi bencana saat ini di Selat Sunda diharapkan dapat mengurangi risiko korban jiwa dan kerusakan. Rapat Koordinasi juga menyimpulkan perlunya perbaikan sistem informasi bencana serta mendorong kesiapsiagaan daerah.
Deputi Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, M Sadly menjelaskan bahwa BMKG secara intensif berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk memantau perkembangan di Selat Sunda.
Dalam rapat, setiap kementerian/lembaga sepakat memperkuat kesiapsiagaan di wilayah berisiko terdampak sesuai tugas dan fungsinya. Rakor memutuskan segera dilaksanakan rapat teknis untuk menetapkan implementasi di lapangan termasuk antisipasi khusus di wilayah pantai Cilegon yang menjadi lokasi berbagai industri.
Pemerintah daerah melalui Kemendagri diminta segera menetapkan titik evakuasi dan menyiapkan jalur khusus evakuasi. Hal lain yang disepakati untuk segera ditindaklanjuti ialah mekanisme informasi untuk peringatan dini bahaya bencana.
Kemenko PMK Koordinasikan Kesiapsiagaan Risiko Bencana Krakatau ©2018 Merdeka.com
Rakor ini diikuti oleh berbagai lintas Kementerian dan Lembaga. Hadir perwakilan dari Kemenko Maritim, BNPB, BMKG, Kementerian PUPR, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (Kemen ESDM), Kemendagri, Kemenhub, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kemensos, Kemendikbud, dan perwakilan TNI.
Baca juga:
Korban Tsunami Bertambah, Pemerintah Kirim Kontainer Pendingin Jenazah ke Pandeglang
Menko Puan Ucapkan Belasungkawa pada Korban Tsunami Banten dan Lampung
Menko Puan Salurkan Bantuan untuk Korban Tsunami di Lampung
Indonesia Jadi Tamu Kehormatan Festival Janadriyah di Arab Saudi
Indonesia Target Kurangi Sampah Plastik Hingga 70 Persen, Ini Caranya
Menko Puan Ajak Ibu Indonesia Tularkan Budaya Baca pada Anak