Kemenperin Dorong Pertumbuhan IKM di Pondok Pesantren Banyuwangi
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong tumbuhnya Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Pondok Pesantren Kabupaten Banyuwangi. Melalui program Santripreneur, lulusan santri pondok diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi wirausaha baru.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong tumbuhnya Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Pondok Pesantren Kabupaten Banyuwangi. Melalui program Santripreneur, lulusan santri pondok diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi wirausaha baru.
Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA), Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengatakan, program Santripreneur diberikan dalam bentuk pelatihan intensif dan bantuan peralatan industri.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Kami terus melaksanakan berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya pada pengembangan IKM di lembaga pendidikan keagamaan termasuk pondok pesantren," kata Gati saat memberikan bantuan untuk program Santripreneur di Kabupaten Banyuwangi, Jumat (4/10).
Kemenperin memberikan bantuan peralatan pengolahan roti kepada santri Ponpes Mabadiul Ihsan Banyuwangi. Kementerian Perindustrian juga memberikan bantuan sebanyak 16 jenis mesin peralatan pengolahan roti. Pelatihan dan bimbingan teknis diberikan mulai tanggal 3 - 6 Oktober 2019.
"Fasilitasi ini kami berikan agar dapat dipergunakan untuk meningkatkan produktivitas para santri dalam pengolahan produksi roti," ujarnya.
Berdasarkan sensus Kementerian Agama di tahun 2014-2015, jumlah pondok pesantren di Indonesia sebanyak 28.961 yang tersebar di seluruh provinsi dengan total santri sekitar 4.028.660 santri.
Dari total 28.961 pondok pesantren, sekitar 23.331 pondok pesantren atau 80 persen di antaranya tersebar di empat provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten.
"Dengan jumlah pondok pesantren dan santri yang cukup besar, pondok pesantren memiliki potensi yang strategis untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional salah satunya melalui penumbuhan wirausaha industri baru di lingkungan pondok pesantren," katanya.
Lebih lanjut, kata Gati, sejak tahun 2013 Ditjen IKMA telah membina sebanyak 41 pondok pesantren dengan lebih dari 4.000 santri dengan memberikan pelatihan produksi serta motivasi kewirausahaan. Pembinaan lain yang diberikan seperti perbengkelan roda dua, kerajinan boneka, konveksi seragam, busana muslim hingga daur ulang sampah dan produksi pupuk organik cair.
"Kami memiliki dua model penumbuhan wirausaha industri baru dan pengembangan unit industri di pondok pesantren, yaitu model Santri Berindustri dan Santri Berkreasi," katanya.
Santri Berkreasi sendiri, katanya, lebih difokuskan untuk seorang profesional di bidang seni visual, animasi dan multimedia sesuai standar industri saat ini.
"Langkah ini diharapkan mendorong unit industri tersebut menjadi tempat magang para sumber daya manusia di lingkungan pesantren. Kerjasama dengan Pemkab Banyuwangi ini juga diharapkan bisa memperkuat ekonomi nasional," jelasnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan, Masyukur Wardi, berharap pelaksanaan program Santripreneur yang diinisiasi oleh Kemenperin bisa menjadi bekal para santri kelak.
"Kami ucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingan dari Kementerian Perindustrian. Ini diharapkan bisa menjadi ilmu kelak nanti para santri lulus mondok," katanya.
Saat ini, Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan memiliki 1.700 santri dan telah memiliki unit usaha pembuatan batik dan pengolahan sari buah.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, Banyuwangi merupakan salah satu daerah berbasis pondok pesantren. Program dari Kemenperin menurutnya sangat tepat. Sebelumnya, kata Anas, Pemkab Banyuwangi telah melibatkan santri di pondok pesantren menjadi sasaran pelatihan industri kreatif.
"Kami gelar kegiatan ini agar para santri menjadi sukses kelak nanti lulus mondok. Selanjutnya mereka akan jadi pengusaha dan sukses dalam berkarier dan beribadah," ujarnya.
(mdk/hrs)